Senin, 19 Desember 2011

KEADAAN NABI DAN RASUL BERTINGKAT-TINGKAT

Keadaan Nabi Dan Rasul Bertingkat-Tingkat

Tanya :
“Tolong jelaskan yang dimaksud bahwa para nabi dan rasul itu bertingkat-tingkat dalam masalah mengikuti perintah-perintah Allah!”.

Jawab :
Tidak ada nabi dan rasul yang meremehkan aturan-aturan Allah. Namun kedudukan mereka di sisi Allah itu bertingkat-tingkat sesuai dengan kesempurnaan yang mereka miliki.

وَلَقَدْ فَضَّلْنَا بَعْضَ النَّبِيِّينَ عَلَى بَعْضٍ وَآَتَيْنَا دَاوُودَ زَبُورًا



Dan Sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud” (QS al Isra:55).

تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ مِنْهُمْ مَنْ كَلَّمَ اللَّهُ وَرَفَعَ بَعْضَهُمْ دَرَجَاتٍ


Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat” (QS al Baqarah:253).

Sehingga tidaklah diragukan bahwa kedudukan para nabi di sisi Allah itu bertingkat-tingkat. Rasul yang menjadi ulul azmi itu lebih mulia dibandingkan rasul yang bukan ulul azmi karena mereka itu lebih sempurna meski para nabi juga mengikuti aturan-aturan Allah. Bahkan para shiddiq, syuhada dan semua orang beriman itu mengikuti aturan Allah.

[Disarikan dari Ajwibah Mufidah an Masa-il Adidah karya Syaikh Abdul Aziz ar Rajihi hal 1-4]. 

http://penaislambersatu.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar