8 ( Delapan ) Puasa Sunnah

oleh Abu Hada pada
3 Desember 2011 jam 18:52
Dikarenakan masih pada banyak yang bingung ana buat tentang
puasa yang sunnah dan sesuai sunnah yang shahih, hal ini agar kita terhindar
dari perbuatan puasa yang bid'ah-SI.
1) Puasa 6 hari dibulan syawwal
Berdasarkan hadits Abu Ayyub Al-Anshari bahwa Raulullah
shallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“barangsiapa yang berpuasa ramadhan, lalu menyambungnya
dengan enam hari dibulan syawwal,maka dia seperti berpuasa sepanjang tahun.”
(HR.Muslim: 1164 )
Hadits ini merupakan nash yang jelas menunjukkan
disunnahkannya berpuasa enam hari dibulan syawwal. Adapun sebab mengapa
Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam menyamakannya dengan puasa setahun
lamanya, telah disebutkan oleh Imam Nawawi rahimahullah bahwa beliau berkata:
“berkata para ulama: sesungguhnya amalan tersebut sama
kedudukannya dengan puasa sepanjang tahun,sebab satu kebaikannya nilainya sama
dengan sepuluh kali lipat, maka bulan ramadhan sama seperti 10 bulan,dan enam
hari sama seperti dua bulan.”
(Syarah Nawawi:8/56)
Hal ini dikuatkan dengan hadits Rasulullah shallahu ‘alaihi
wasallam bahwa beliau bersabda:
“berpuasa ramadhan seimbang dengan sepuluh bulan,dan
berpuasa enam hari seimbang dengan dua bulan,maka yang demikian itu sama dengan
berpuasa setahun.”
(HR.Nasaai dalam Al-kubra (2860),Al-Baihaqi
(4/293),dishahihkan Al-Albani dalam Al-Irwa’ (4/107).
2) Puasa Senin
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari
Abu Qatadah radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam ditanya
tentang puasa pada hari senin? Maka beliau menjawab:
“itu adalah hari yang aku dilahirkan padanya,dan aku
diutus,atau diturunkan kepadaku (wahyu).”
(HR.Muslim:1162).
Bid'ah dalil ini
adalah ada yang menganggap sunnah puasa hari kelahiran diri sendiri.Ini sungguh
bid'ah-SI.
3) Puasa Senin-Kamis
Juga diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan yang lainnya dari
Aisyah radhiallahu anha bahwa beliau ditanya tentang puasanya Rasulullah shallahu
‘alaihi wasalam, maka beliau menjawab:
“adalah beliau senantiasa menjaga puasa pada hari senin
dan kamis”
(HR.Tirmidzi (745),Ibnu Majah:1739,An-Nassai (2187),Ibnu Hibban
(3643).dan dishahihkan Al-Albani dalam shahih Ibnu Majah)
Juga diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu bahwa
Nabi shallahu ‘alaihi wasalam berpuasa pada hari senin dan kamis. Lalu ada yang
bertanya: sesungguhnya engkau senantiasa berpuasa pada hari senin dan kamis?
Beliau menjawab:
“dibuka pintu-pintu surga pada hari senin dan kamis,lalu
diampuni (dosa) setiap orang yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu
apapun,kecuali dua orang yang saling bertikai,dikatakan: biarkan mereka berdua
sampai keduanya berbaikan.”
(HR.Tirmidzi (2023),Ibnu Majah (1740),dan
dishahihkan Al-Albani dalam shahih Tirmidzi dan Ibnu Majah)
4) Puasa Dawud Alaihissalam
Berdasarkan hadits yang datang dari Abdullah bin Amr bin
‘Al-Ash radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah shallahu ‘alaihi wasalam bersabda
“puasa yang paling dicintai Allah Ta’ala adalah puasa Dawud,beliau
berpuasa sehari dan berbuka sehari.Dan shalat yang paling dicintai Allah adalah
shalatnya Dawud,beliau tidur dipertengahan malam,lalu bangun (shalat) pada
sepertiga malam,dan tidur pada seperenamnya.”
(HR.Bukhari :3238,dan
Muslim:1159)
Dalam riwayat lain beliau shallahu ‘alaihi wasalam bersabda:
“tidak ada puasa (yang lebih utama) diatas puasa Dawud
Alaihisssalam,setengah tahun,berpuasalah sehari dan berbukalah sehari.”
(HR.Bukhari: 1879,Muslim:1159)
5) Puasa tiga hari dalam sebulan
Berdasarkan hadits Abdullah bin Amr bahwa Rasulullah
shallahu ‘alaihi wasalam berkata kepadanya:
“dan sesungguhnya cukup bagimu berpuasa tiga hari dalam
setiap bulan,karena sesungguhnya bagimu pada setiap kebaikan mendapat sepuluh
kali semisalnya,maka itu sama dengan berpuasa setahun penuh.”
(HR.Bukhari:1874,Muslim:1159)
Juga diriwayatkan oleh Aisyah radhiallahu anha bahwa beliau
ditanya oleh Mu’adzah Al-Adawiyyah: apakah Rasulullah shallahu ‘alaihi wasalam
senantiasa berpuasa tiga hari dalam setiap bulan? Maka beliau menjawab:
iya.Lalu ditanya lagi: pada hari yang mana dari bulan tersebut? Beliau menjawab
“beliau tidak peduli dihari yang mana dari bulan tersebut
ia berpuasa.”
(HR.Muslim:1160)
Juga dari hadits Abu Hurairah radhiallahu’anhu bahwa beliau
berkata:
أ“Teman setiaku Rasulullah shallahu
‘alaihi wasalam memberi wasiat kepadaku untuk berpuasa tiga hari dalam setiap
bulan,mengerjakan shalat dua raka’at dhuha,dan agar aku mengerjakan shalat
witir sebelum aku tidur.”
(HR.Bukhari:1180)
Hadits ini menjelaskan bahwa diperbolehkan pada hari yang
mana saja dari bulan tersebut ia berpuasa,maka ia telah mengamalkan
sunnah.Namun jika ia ingin mengamalkan yang lebih utama lagi,maka dianjurkan
untuk berpuasa pada pertengahan bulan hijriyyah, yaitu tanggal 13,14 dan 15.
Hal ini berdasarkan hadits yang datang dari Abu Dzar radhiallahu’anhu bahwa
Rasulullah shallahu ‘alaihi wasalam bersabda:
“wahai Abu Dzar,jika engkau hendak berpuasa tiga hari
dalam sebulan,maka berpuasalah pada hari ketiga belas,empat belas dan lima
belas.”
(HR.Tirmidzi:761,An-Nasaai:2424,ahmad:5/162,Ibnu Khuzaimah:
2128,Al-Baihaqi: 4/292.Dihasankan oleh Al-Albani dalam Al-Irwa’:4/101-102)
Puasa tiga hari dipertengahan bulan ini disebut dengan
hari-hari putih. Dalam riwayat lain dari hadits Abu Dzar radhiallahu’anhu,beliau
berkata:
“Rasulullah shallahu ‘alaihi wasalam memerintah kami
untuk berpuasa tiga hari-hari putih dalam setiap bulan:13,14 dan 15.”
(HR.Ibnu Hibban:3656)
disebut sebagai “hari-hari putih” disebabkan karena
malam-malam yang terdapat pada tanggal tersebut bulan bersinar putih dan terang
benderang. (lihat:fathul Bari:4/226) bukan puasa makan nasi putih doang-SI!
Yang lebih menunjukkan keutamaan yang besar dalam berpuasa
pada hari-hari putih tersebut, dimana
Rasulullah shallahu ‘alaihi wasalam tidak
pernah meninggalkan amalan ini. Sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Abbas
radhiallahu’anhu bahwa beliau berkata:
“adalah Rasulullah shallahu ‘alaihi wasalam tidak pernah
meninggalkan puasa pada hari-hari putih,baik diwaktu safar maupun disaat mukim.”
(HR.At-thabarani: ,dishahihkan Al-Albani dalam shahihul jami’:4848).
6) Puasa Arafah
Berdasarkan hadits Abu Qatadah radhiallahu’anhu bahwa
Rasulullah shallahu ‘alaihi wasalam ditanya tentang puasa pada hari
arafah,Beliau menjawab:
“menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan
datang.”
(HR.Muslim:1162)
Kecuali bagi mereka yang sedang wukuf di Arafah dalam
rangka menunaikan ibadah haji,maka tidak dianjurkan berpuasa pada hari itu.
Berdasarkan hadits Ibnu Abbas radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah shallahu
‘alaihi wasalam berbuka di Arafah,Ummul Fadhl mengirimkan segelas susu kepada
beliau,lalu beliau meminumnya.”
(HR.Tirmidzi: 750,dishahihkan Al-Albani
dalam shahih Tirmidzi)
Juga diriwayatkan dari hadits Ibnu Umar radhiallahu’anhu
bahwa beliau ditanya tentang hukum berpuasa pada hari Arafah di Arafah?,beliau
menjawab”
“aku menunaikan ibadah haji bersama Nabi shallahu ‘alaihi
wasalam dan beliau tidak berpuasa pada hari itu,aku bersama Abu Bakar
radhiallahu’anhu beliau pun tidak berpuasa padanya,aku bersama Umar dan beliau
pun tidak berpuasa padanya,aku bersama Utsman dan beliau pun tidak berpuasa
padanya. Dan akupun tidak berpuasa padanya,dan aku tidak memerintahkannya dan
tidak pula melarangnya.”
(HR.Tirmidzi:751.Dishahihkan Al-Albani dalam
shahih Tirmidzi)
7) Puasa dibulan muharram,khususnya pada hari ‘Asyura (10
muharram)
Bulan muharram adalah bulan yang dianjurkan untuk
memperbanyak berpuasa padanya. Berdasarkan hadits Abu Hurairah radhiallahu’anhu
bahwa Rasulullah shallahu ‘alaihi wasalam bersabda:
“puasa yang paling afdhal setelah ramadhan adalah bulan
Allah: muharram,dan shalat yang paling afdhal setelah shalat wajib adalah
shalat malam.”
(HR.Muslim:1163)
Dan diantara hari-hari dibulan tersebut,lebih dianjurkan
lagi berpuasa pada hari Asyura,yaitu tanggal 10 muharram. Banyak hadits-hadits
yang menunjukkan sangat dianjurkannya berpuasa pada hari ‘Asyura. Diantaranya
adalah hadits Aisyah radhiallahu anha bahwa beliau berkata:
Adalah Rasulullah shallahu ‘alaihi
wasalam memerintahkan (perintah yang mewajibkan) puasa pada hari ‘Asyura.
Maka tatkala telah diwajibkannya ramadhan,maka siapa yang ingin berpuasa maka
silahkan dan siapa yang ingin berbuka juga boleh.”
(HR.Bukhari:1897,Muslim:
1125)
Dalam riwayat Muslim dari hadits Abu Qatadah bahwa Rasulullah
shallahu ‘alaihi wasalam ditanya tentang puasa pada hari ‘Asyura,maka beliau
menjawab:
“menghapus dosa setahun yang telah lalu.”
(HR.Muslim:1162)
Dan juga dianjurkan berpuasa pada tanggal sembilan
muharram,berdasarkan hadits Ibnu abbas radhiallahu’anhu bahwa beliau berkata:
tatkala Rasulullah shallahu ‘alaihi wasalam berpuasa pada hari ‘Asyura dan
memerintahkan untuk berpuasa padanya. Mereka (para shahabat) berkata:wahai
Rasulullah,itu adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nashara. Maka
bersabda Rasulullah shallahu ‘alaihi wasalam : jika tiba tahun yang
berikutnya,insya Allah kita pun berpuasa pada hari kesembilan. Namun belum tiba
tahun berikutnya hingga Rasulullah shallahu ‘alaihi wasalam wafat.” (HR.Muslim:1134)
8) Puasa dibulan sya’ban
Diantara bulan yang dianjurkan memperbanyak puasa adalah
dibulan sya’ban. Berdasarkan hadits Aisyah radhiallahu anha bahwa beliau
berkata:
“aku tidak pernah melihat Rasulullah shallahu ‘alaihi
wasalam menyempurnakan puasa sebulan penuh kecuali ramadhan,dan aku tidak
pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak dari bulan sya’ban,”
(HR.Bukhari:1868)
Kecuali pada hari-hari terakhir,sehari atau dua hari sebelum
ramadhan ,tidak diperbolehkan berpuasa pada hari itu,terkecuali seseorang yang
menjadi hari kebiasaannya berpuasa maka dibolehkan,seperti seseorang yang
terbiasa berpuasa senin kamis,lalu sehari atau dua hari tersebut bertepatan
dengan hari senin atau kamis. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah shallahu
‘alaihi wasalam bahwa beliau bersabda:
“Janganlah kalian mendahului ramadhan dengan berpuasa
sehari dan dua hari,kecuali seseorang yang biasa berpuasa pada hari itu maka
boleh baginya berpuasa.
(HR.Muslim:1082)
Semoga Allah senantiasa menambah ilmu yang bermanfaat dan
amal saleh kita yang senantiasa diterima disisi-Nya.
Dari desa Telaga Murni 7 Muharrom 1433 H,
Advokat , tukang bekam, Herbalis. > CP.0811195824
Sumber :
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar