Shalat Wajib ... Wajib Berjamaah di Masjid

Menurut sahabat Nabi, hanya orang munafiq saja, laki-laki yang keberatan setiap waktu untuk shalat berjamaah.
Sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menanyakan kepada jama’ah,
Apakah kamu melihat Fulan ikut shalat berjamaah? ‘
Para sahabat menjawab, ‘Tidak’.
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bertanya lagi,
‘ Apakah si Fulan (orang lain lagi) ikut shalat berjamaah? ‘
Sahabat menjawab, Tidak,
Beliau Shallallahu’alaihi wasallam lalu bersabda: ‘Dua shalat ini sangat berat bagi orang MUNAFIK..
Dalilnya:
1. Dari Ubay bin Ka’b ia berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melaksanakan shalat subuh, selesai shalat beliau bertanya:
“Apakah ada yang melihat fulan?” para sahabat terdiam, lalu mereka menjawab, “Ya.” Dan sahabat tersebut tidak hadir.
Kemudian beliau bersabda:
“Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat Isya dan subuh, seandainya mereka mengetahui keutamaan yang ada dalam dua shalat tersebut, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak.
Shaf (barisan) pertama adalah seperti shafnya para Malaikat, seandainya kalian mengetahui keutamaannya niscaya kalian akan bersegera menyongsongnya.
Sungguh, shalatnya seseorang bersama dua orang adalah lebih baik ketimbang dengan satu orang, dan shalatnya seseorang dengan seorang adalah lebih baik dari ia shalat sendirian, semakin banyak jumlahnya akan lebih dicintai oleh Allah Tabaraka Wa Ta’ala.”
(HR Ahmad, - 20312)
2. Dari Abu Hurairah,
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh aku ingin memerintahkan seseorang mengumpulkan kayu bakar kemudian aku perintahkan seseorang untuk adzan dan aku perintahkan seseorang untuk memimpin orang-orang shalat.
Sedangkan aku akan mendatangi orang-orang (YANG TIDAK IKUT SHALAT BERJAMA'AH) lalu aku bakar rumah-rumah mereka.
Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, seandainya seseorang di antara kalian mengetahui bahwa ia akan memperoleh daging yang gemuk, atau dua potongan daging yang bagus, pasti mereka akan mengikuti shalat ‘Isya berjama’ah.”
(HR Al-Bukhari – 608, bab wujub sholatil jama’ah –wajibnya shalat berjamaah).
3. Dari Abu Hurairah dia berkata;
“Seorang buta (tuna netra) pernah menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan berujar “Wahai Rasulullah, saya tidak memiliki seseorang yang akan menuntunku ke masjid.”
Lalu dia meminta keringanan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk shalat di rumah. Ketika sahabat itu berpaling, beliau kembali bertanya: “Apakah engkau mendengar panggilan shalat (adzan)?”
laki-laki itu menjawab; “Benar.”
Beliau bersabda: “Penuhilah seruan tersebut (hadiri jamaah shalat).”
(HR Muslim - 1044)
dan dengan di tayangkan lagi notes ini,, saya berharap kepada teman-teman saya,, mbak-mbak saya,, teteh-teteh saya,, ummi-ummi saya dan akhwat fillah semuanya..
agar mau memberitahukan serta menyuruh ---> ayah, kakek, kakak laki-laki, adik laki-laki, anak laki-laki, bahkan suami mu sendiri,, UNTUK MENDIRIKAN SHALAT SELALU BERJAMAAH DI MASJID..
muslim/muslimah yang baik --> ketika hujjah sudah di tegakkan,, maka jawaban yang akan keluar adalah SAMI'NAA WA ATHO'NAA..
semoga bermanfaat..
http://www.facebook.com/photo.php?fbid=247837915271283&set=at.111886518866424.21164.100001352298278.100000807720689&type=1&theater

Ratia Hilaliyah
HANYA LELAKI MUNAFIK YANG KEBERATAN SHALAT BERJAMA'AH DI MASJID..
Dalam Islam, shalat berjama’ah itu senantiasa dilakukan di masjid oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya.
Dalam Islam, shalat berjama’ah itu senantiasa dilakukan di masjid oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya.
Menurut sahabat Nabi, hanya orang munafiq saja, laki-laki yang keberatan setiap waktu untuk shalat berjamaah.
Sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menanyakan kepada jama’ah,
Apakah kamu melihat Fulan ikut shalat berjamaah? ‘
Para sahabat menjawab, ‘Tidak’.
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bertanya lagi,
‘ Apakah si Fulan (orang lain lagi) ikut shalat berjamaah? ‘
Sahabat menjawab, Tidak,
Beliau Shallallahu’alaihi wasallam lalu bersabda: ‘Dua shalat ini sangat berat bagi orang MUNAFIK..
Dalilnya:
1. Dari Ubay bin Ka’b ia berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melaksanakan shalat subuh, selesai shalat beliau bertanya:
“Apakah ada yang melihat fulan?” para sahabat terdiam, lalu mereka menjawab, “Ya.” Dan sahabat tersebut tidak hadir.
Kemudian beliau bersabda:
“Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat Isya dan subuh, seandainya mereka mengetahui keutamaan yang ada dalam dua shalat tersebut, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak.
Shaf (barisan) pertama adalah seperti shafnya para Malaikat, seandainya kalian mengetahui keutamaannya niscaya kalian akan bersegera menyongsongnya.
Sungguh, shalatnya seseorang bersama dua orang adalah lebih baik ketimbang dengan satu orang, dan shalatnya seseorang dengan seorang adalah lebih baik dari ia shalat sendirian, semakin banyak jumlahnya akan lebih dicintai oleh Allah Tabaraka Wa Ta’ala.”
(HR Ahmad, - 20312)
2. Dari Abu Hurairah,
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh aku ingin memerintahkan seseorang mengumpulkan kayu bakar kemudian aku perintahkan seseorang untuk adzan dan aku perintahkan seseorang untuk memimpin orang-orang shalat.
Sedangkan aku akan mendatangi orang-orang (YANG TIDAK IKUT SHALAT BERJAMA'AH) lalu aku bakar rumah-rumah mereka.
Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, seandainya seseorang di antara kalian mengetahui bahwa ia akan memperoleh daging yang gemuk, atau dua potongan daging yang bagus, pasti mereka akan mengikuti shalat ‘Isya berjama’ah.”
(HR Al-Bukhari – 608, bab wujub sholatil jama’ah –wajibnya shalat berjamaah).
3. Dari Abu Hurairah dia berkata;
“Seorang buta (tuna netra) pernah menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan berujar “Wahai Rasulullah, saya tidak memiliki seseorang yang akan menuntunku ke masjid.”
Lalu dia meminta keringanan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk shalat di rumah. Ketika sahabat itu berpaling, beliau kembali bertanya: “Apakah engkau mendengar panggilan shalat (adzan)?”
laki-laki itu menjawab; “Benar.”
Beliau bersabda: “Penuhilah seruan tersebut (hadiri jamaah shalat).”
(HR Muslim - 1044)
dan dengan di tayangkan lagi notes ini,, saya berharap kepada teman-teman saya,, mbak-mbak saya,, teteh-teteh saya,, ummi-ummi saya dan akhwat fillah semuanya..
agar mau memberitahukan serta menyuruh ---> ayah, kakek, kakak laki-laki, adik laki-laki, anak laki-laki, bahkan suami mu sendiri,, UNTUK MENDIRIKAN SHALAT SELALU BERJAMAAH DI MASJID..
muslim/muslimah yang baik --> ketika hujjah sudah di tegakkan,, maka jawaban yang akan keluar adalah SAMI'NAA WA ATHO'NAA..
semoga bermanfaat..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar