Syaikhul Islam Abu Ismail Ash-Shabuni :
Symber : Abu Iram Al-Atsary
-----------------------------------==================-----------------------------
KEYAKINAN ASHHABUL HADITS TENTANG SIFAT-SIFAT ALLAH
oleh Abu Iram Al-Atsary pada 10 November 2011 jam 22:01
[Syaikh Abu Utsman Isma'il Ash-Shabuni berkata]: Semoga Allah melimpahkan taufiq. Sesungguhnya Ashhabul Hadits (yang berpegang teguh kepada Al-Kitab dan As-Sunnah) -semoga Allah menjaga mereka yang masih hidup dan merahmati mereka yang telah wafat- adalah orang-orang yang bersaksi atas keesaan Allah, dan bersaksi atas kerasulan dan kenabian Muhammad صلي الله عليه وسلم.
Mereka mengenal Allah صلي الله عليه وسلم dengan sifat-sifatnya yang Allah utarakan melalui wahyu dan kitab-Nya, atau melalui persaksian Rasul-Nya صلي الله عليه وسلم dalam hadits-hadits yang shahih yang dinukil dan disampaikan oleh para perawi yang terpercaya.
Mereka menetapkan dari sifat-sifat tersebut apa-apa yang Allah tetapkan sendiri dalam Kitab-Nya atau melalui perantaraan lisan Rasulullah صلي الله عليه وسلم. Mereka tidak meyerupakan sifat-sifat tersebut dengan sifat-sifat makhluk. Mereka menyatakan bahwa Allah menciptakan Adam عليه السلام dengan tangan-Nya, sebagaimana yang dinyatakan dalam Al-Qur'an: "Allah berfirman:
قَالَ يَا إِبْلِيسُ مَا مَنَعَكَ أَن تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّ
"Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. (QS. Shaad:75)
Mereka tidak menyimpangkan Kalamullah dari maksudnya-maksud sebenarnya, dengan mengartikan kedua tangan Allah sebagai dua kenikmatan atau kekuatan, seperti yang dilakukan oleh Mu'thazilah dan Jahmiyyah -semoga Allah membinasakan mereka-.
Mereka juga tidak mereka-reka bentuknya atau menyerupakan dengan tangan-tangan makhluk, seperti yang dilakukan oleh kaum Al-Musyabbihah -semoga Allah menghinakan mereka-. Allah سبحانه و تعالي telah memelihara Ahlus Sunnah dari menyimpangkan, mereka-reka atau menyerupakan sifat-sifat Allah dengan makhluk-Nya. Allah telah memberi karunia atas diri mereka pemahaman dan pengertian, sehingga mereka mampu meniti jalan mentauhidkan dan mensucikan Allah عزّوجلّ. Mereka meninggalkan ucapan-ucapan yang bernada meniadakan, menyerupakan dengan makhluk. Mereka mengikuti firman Allah عزّوجلّ:
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ
"Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan-Nya, dan Ia Maha Mendengar lagi Maha Melihat" (QS. Asy-Syuraa:11)
Al-Qur'an juga menyebutkan tentang "Dua tangan-Nya" dalam firman-Nya:
خَلَقْتُ بِيَدَيَّ
"..yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku.. " (QS. Shaad:75)
Dan juga firman-Nya:
بَلْ يَدَاهُ مَبْسُوطَتَانِ يُنفِقُ كَيْفَ يَشَاءُ
"(Tidak demikian), tetapi kedua-tangan Allah terbuka, Dia menafkahkan sebagaimana yang Dia kehendaki" (QS. Al-Maidah:64)
Dan diriwayatkan dalam banyak hadits-hadits shahih dari Rasulullah صلي الله عليه وسلم yang menyebutkan tangan Allah, seperti kisah perdebatan Musa dengan Adam 'alaihimas salam, tatkala Musa berkata: "Allah telah menciptakan dirimu dengan tangan-Nya dan membuat para malaikat bersujud kepadamu" (HR. Muslim)
-----------------------------------==================-----------------------------
PERNYATAAN ASHHABUL HADITS TENTANG SIFAT-SIFAT ALLAH
oleh Abu Iram Al-Atsary pada 11 November 2011 jam 9:20
Dan demikian juga pernyataan mereka tentang sifat-sifat Allah عزّوجلّ yang disebutkan dalam Al-Qur'an maupun hadits-hadits yang shahih, diantaranya: pendengaran, penglihatan, mata, wajah, ilmu, kekuatan, kekuasaan, keperkasaan, keagungan, kehendak, keinginan, perkataan, ucapan, ridha, marah, hidup, terjaga, gembira, tertawa, dll. Tanpa menyerupakannya dengan sifat makhluk, tetapi mencukupkan dengan apa yang dikatakan oleh Allah dan Rasul-Nya tanpa menambah-nambahi, mengembel-embeli, takyif, tasybih, tahrif, mengganti, merubah, serta tidak membuang lafadz khabar yang bisa dipahami untuk kemudian ditakwil dengan makna yang salah.
Mereka menafsirkan berdasarkan dzahirnya dan menyerahkan makna sesungguhnya kepada Allah, dan mengatakan bahwasanya hakikat sesungguhnya yang mengetahui hanyalah Allah. Sebagaimana diberitakan oleh Allah tentang orang-orang yang dalam ilmunya:
وَالرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِّنْ عِندِ رَبِّنَا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلاَّ أُوْلُواْ الألْبَابِ
"Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Rabb kami". Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal" (QS. Ali-Imran:7)
oleh Abu Iram Al-Atsary pada 11 November 2011 jam 9:20
Dan demikian juga pernyataan mereka tentang sifat-sifat Allah عزّوجلّ yang disebutkan dalam Al-Qur'an maupun hadits-hadits yang shahih, diantaranya: pendengaran, penglihatan, mata, wajah, ilmu, kekuatan, kekuasaan, keperkasaan, keagungan, kehendak, keinginan, perkataan, ucapan, ridha, marah, hidup, terjaga, gembira, tertawa, dll. Tanpa menyerupakannya dengan sifat makhluk, tetapi mencukupkan dengan apa yang dikatakan oleh Allah dan Rasul-Nya tanpa menambah-nambahi, mengembel-embeli, takyif, tasybih, tahrif, mengganti, merubah, serta tidak membuang lafadz khabar yang bisa dipahami untuk kemudian ditakwil dengan makna yang salah.
Mereka menafsirkan berdasarkan dzahirnya dan menyerahkan makna sesungguhnya kepada Allah, dan mengatakan bahwasanya hakikat sesungguhnya yang mengetahui hanyalah Allah. Sebagaimana diberitakan oleh Allah tentang orang-orang yang dalam ilmunya:
وَالرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِّنْ عِندِ رَبِّنَا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلاَّ أُوْلُواْ الألْبَابِ
"Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Rabb kami". Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal" (QS. Ali-Imran:7)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar