Bualan Kata " Kami " Dalam Al-Qur'an Adalah Trinitas
1. QS.
2:133;
2. QS.
2:163;
3. QS.
4:171;
4. QS.
5:73;
5. QS. 6:19;
6. QS. 9:31;

BUALAN KATA “KAMI” DALAM AL-QUR’AN ADALAH TRINITAS
oleh Abu
Arsy Anargya pada 3 Maret 2012 pukul 23:06
Orang-orang Kristen seringkali mengklaim kata majemuk
"Kami" dalam Al-Qur’an sebagai wujud adanya kemanunggalan tiga
substansi Tuhan dalam satu pribadi atau yang lebih populer dikenal dengan
sebutan Trinitas. Tentu saja, ini adalah pemahaman yang sangat sempit tanpa
melalui proses berfikir secara rasional. Mereka hanyamendasarkan pemahamannya
pada ajaran/doktrin Trinitas yang sudah terpatri dalam otak mereka semenjak
masa kanak-kanak. Keesaan Tuhan tidak diragukan lagi di mana saja di dalam
Al-Qur’an, sebagaimana dinyatakan dalam daftar berikut:




5. QS. 6:19;

6. QS. 9:31;

7. QS.
12:39;

8. QS.
13:16;

9. QS.
14:48;

10. QS.
14:52;

11. QS.
16:22;

12. QS.
16:51;

13. QS.
18:110;

14. QS.
21:108;

15. QS.
22:34;

16. QS.
27:60-65;


17. QS.
37:4;

18. QS.
38:65;

19. QS.
39:4;

20. QS.
40:16;

21. QS.
41:6;

22. QS.
112:1.

Kata jamak atau tepatnya kata ganti orang pertama jamak,
yakni "Kami", digunakan secara konsisten bila dalam suatu aksi
perbuatan malaikat ikut terlibat, bukan hanya Allah Subhanahu Wa
Ta'ala sendiri. Sebagai contoh, turunnya Al-Qur’an terjadi dengan
partisipasi malaikat Jibril (lihat QS. 2:97 di bawah).
Oleh karena itu, jika membicarakan wahyu-wahyu
Allah Subhanahu Wa Ta'ala, kata majemuk "Kami" digunakan untuk
mengakui peranan malaikat Jibril (lihat QS. 5:44 dan QS. 15:9 di bawah). Begitu
pula bilamana kata majemuk "Kami" digunakan, kita tahu malaikat
dilibatkan, dan Allah Subhanahu Wa Ta'ala menghargai para malaikat
atas partisipasi mereka (lihat juga QS. 70:40 di bawah).
Dengan kata lain, dalam situasi di mana Allah Subhanahu
Wa Ta'ala sendiri sebagai pelaku, kita mendapatkan bahwa
Allah Subhanahu Wa Ta'ala mempergunakan bentuk kata tunggal atau kata
ganti orang pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Sebagai contoh, ketika Allah
Subhanahu Wa Ta'ala berfirman kepada Nabi Musa a.s. di mana tidak ada
malaikat sebagai perantara, kita mendapatkan bahwa Allah Subhanahu Wa
Ta'ala berfirman dalam bentuk kata ganti orang pertama tunggal (lihat QS.
20:11-15 di bawah).
Demikian juga dengan sikap ibadah makhluk yang harus
ditujukan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, Dia mengekspresikan firman-Nya
dengan menggunakan kata ganti orang pertama tunggal (lihat QS. 51:56 di
bawah).
Allaahu Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

Katakanlah: ‘Barang siapa yang menjadi musuh JIBRIL,
maka JIBRIL itu telah menurunkannya (Al Qur’an) ke dalam hatimu
dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi
petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman’." (QS.
2:97)

"Sesungguhnya KAMI telah menurunkan Kitab
Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan
Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah
diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka,
disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi
saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi)
takutlah kepada AKU. Dan janganlah kamu menukar
ayat-ayat AKU dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak
memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah
orang-orang yang kafir." (QS. 5:44)

"Sesungguhnya KAMI-lah yang menurunkan Al-Qur’an,
dan sesungguhnya KAMIbenar-benar memeliharanya." (QS.
15:9)





"Maka ketika ia datang ke tempat api itu ia dipanggil:
"Hai Musa. SesungguhnyaAKU inilah Tuhanmu, maka tanggalkanlah kedua
terompahmu; sesungguhnya kamu berada dilembah yang suci, Thuwa.
Dan AKU telah memilih kamu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan
(kepadamu). Sesungguhnya AKU ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang
hak) selain AKU, maka sembahlah AKU dan dirikanlah shalat untuk
mengingat AKU. Segungguhnya hari kiamat itu akan
datang AKU merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu
dibalas dengan apa yang ia usahakan." (QS. 20:11-15)

"Dan tidak AKU ciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka menyembahAKU." (QS. 51:56)

"Maka AKU bersumpah dengan Tuhan Yang
menguasai timur dan barat, sesungguhnya KAMI benar-benar
Mahakuasa." (QS. 70:40)
CATATAN:
Frasa Tuhan Yang menguasai timur dan barat dalam QS. 70:40
di atas merupakan kiasan yang maksudnya adalah malaikat-malaikat pemelihara
benda-benda angkasa. Kita tahu bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah
Tuhan Yang Menguasai Alam Semesta beserta segala isinya (lihat QS. 1:2). Meski
orang Kristen seringkali memelintir QS. 70:40 ini, namun bagi orang-orang yang
berakal, sesungguhnya ayat ini merupakan golongan ayat "muhkamaat"
atau mudah dipahami (lihat QS. 3:7).
Allaahu 'Alam
Catatan untuk Group Komunitas Mualaf Indonesia Klick
disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar