Mereka Yang Terlaknat Dalam Islam

MEREKA YANG TERLAKNAT DALAM ISLAM
Abu Al-Jauzaa' :, 15 Februari 2010
1. Iblis
Allah ta’ala berfirman :
قَالَ لَمْ أَكُنْ لأسْجُدَ لِبَشَرٍ
خَلَقْتَهُ مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ * قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا
فَإِنَّكَ رَجِيمٌ * وَإِنَّ عَلَيْكَ اللَّعْنَةَ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ
“Berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud
kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang
berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk". Allah berfirman:
"Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk, dan sesungguhnya
laknat itu tetap menimpamu sampai hari kiamat" [QS. Al-Hijr :
33-35].
قَالَ يَا إِبْلِيسُ مَا مَنَعَكَ أَنْ
تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّ أَسْتَكْبَرْتَ أَمْ كُنْتَ مِنَ الْعَالِينَ *
قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ * َخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ *
قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا فَإِنَّكَ رَجِيمٌ * وَإِنَّ عَلَيْكَ لَعْنَتِي إِلَى
يَوْمِ الدِّينِ
“Allah berfirman: "Hai iblis, apakah yang
menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku.
Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang
(lebih) tinggi?". Iblis berkata: "Aku lebih baik daripadanya, karena
Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah".
Allah berfirman: "Maka keluarlah kamu dari surga; sesungguhnya kamu adalah
orang yang terkutuk, sesungguhnya laknat-Ku tetap atasmu sampai hari
pembalasan" [QS. Shaad : 75-78].
2. Orang Kafir
Allah ta’ala berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَمَاتُوا وَهُمْ
كُفَّارٌ أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلائِكَةِ وَالنَّاسِ
أَجْمَعِينَ * خَالِدِينَ فِيهَا لا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلا هُمْ
يُنْظَرُونَ
“Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam
keadaan kafir, mereka itu mendapat laknat Allah, para malaikat dan manusia
seluruhnya. Mereka kekal di dalam laknat itu; tidak akan diringankan siksa dari
mereka dan tidak (pula) mereka diberi tangguh” [QS. Al-Baqarah :
161-162].
إِنَّ اللَّهَ لَعَنَ الْكَافِرِينَ
وَأَعَدَّ لَهُمْ سَعِيرًا * خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا لا يَجِدُونَ وَلِيًّا
وَلا نَصِيرًا
“Sesungguhnya Allah melaknati orang-orang kafir dan
menyediakan bagi mereka api yang menyala-nyala (neraka), mereka kekal di
dalamnya selama-lamanya; mereka tidak memperoleh seorang pelindung pun dan
tidak (pula) seorang penolong” [QS. Al-Ahzaab : 64-65].
3. Orang-Orang Kafir dari Bani Israail
(Yahudi)
Allah ta’ala berfirman :
لُعِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ بَنِي
إِسْرَائِيلَ عَلَى لِسَانِ دَاوُدَ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ذَلِكَ بِمَا عَصَوْا
وَكَانُوا يَعْتَدُونَ * كَانُوا لا يَتَنَاهَوْنَ عَنْ مُنْكَرٍ فَعَلُوهُ
لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ
“Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israel
dengan lisan Daud dan Isa putra Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka
durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang
tindakan mungkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu
mereka perbuat itu” [QS. Al-Maaidah : 78-79].
4. Orang Dhaalim yang Berdusta Atas Nama
Allah
Allah ta’ala berfirman :
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى
اللَّهِ كَذِبًا أُولَئِكَ يُعْرَضُونَ عَلَى رَبِّهِمْ وَيَقُولُ الأشْهَادُ
هَؤُلاءِ الَّذِينَ كَذَبُوا عَلَى رَبِّهِمْ أَلا لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى
الظَّالِمِينَ
“Dan siapakah yang lebih dhalim daripada orang yang
membuat-buat dusta terhadap Allah? Mereka itu akan dihadapkan kepada Tuhan
mereka dan para saksi akan berkata: "Orang-orang inilah yang telah
berdusta terhadap Tuhan mereka". Ingatlah, laknat Allah (ditimpakan) atas
orang-orang yang dhalim”[QS. Huud : 18].
Dan kedhaliman yang paling besar adalah menyekutukan
Allah ta’ala :
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لابْنِهِ وَهُوَ
يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di
waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu
mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar
kedhaliman yang sangat besar" [QS. Luqman : 13].
5. Orang yang Menyakiti Allah dan Rasul-Nya
Allah ta’ala berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ يُؤْذُونَ اللَّهَ
وَرَسُولَهُ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَأَعَدَّ لَهُمْ
عَذَابًا مُهِينًا
“Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan
Rasul-Nya. Allah akan melaknatinya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan
baginya siksa yang menghinakan” [QS. Al-Ahzaab : 57].
Orang yang menyakiti Allah itu seperti mereka yang
mengatakan bahwa Allah mempunyai anak, Termasuk juga tuduhan Yahudi bahwa
Allah ta’ala itu kikir; sebagaimana firman-Nya :
وَقَالَتِ الْيَهُودُ يَدُ اللَّهِ
مَغْلُولَةٌ غُلَّتْ أَيْدِيهِمْ وَلُعِنُوا بِمَا قَالُوا بَلْ يَدَاهُ
مَبْسُوطَتَانِ يُنْفِقُ كَيْفَ يَشَاءُ وَلَيَزِيدَنَّ كَثِيرًا مِنْهُمْ
“Orang-orang Yahudi berkata: "Tangan Allah
terbelenggu", sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah
yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. (Tidak demikian),
tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan sebagaimana Dia
kehendaki” [QS. Al-Maaidah : 64].
Maksud tangan Allah terbelenggu adalah
kikir.
Adapun menyakiti Rasul-Nya itu seperti tuduhan kaum
munafiqin bahwa ‘Aisyahradliyallaahu ‘anhaa telah berzina. Juga
tuduhan kaum kuffar bahwa beliaushallallaahu ‘alaihi wa sallam tukang
sihir, orang gila, dan hinaan-hinaan lainnya sebagaimana dilakukan juga
dilakukan oleh kaum kuffar kontemporer[1]
6. Orang yang Berbuat Kerusakan di Muka Bumi
dan MemutuskanSilaturahim/Hubungan Kekeluargaan
Allah ta’ala berfirman :
فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِنْ تَوَلَّيْتُمْ أَنْ
تُفْسِدُوا فِي الأرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ * أُولَئِكَ الَّذِينَ
لَعَنَهُمُ اللَّهُ فَأَصَمَّهُمْ وَأَعْمَى أَبْصَارَهُمْ
“Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat
kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?. Mereka itulah
orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya
penglihatan mereka” [QS. Muhammad : 22-23].
Tentang orang yang berbuat kerusakan di muka bumi,
Allah ta’ala berfirman tentang hukuman yang diterapkan kepada
mereka di dunia :
إِنَّمَا جَزَاءُ الَّذِينَ يُحَارِبُونَ
اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَسْعَوْنَ فِي الأرْضِ فَسَادًا أَنْ يُقَتَّلُوا أَوْ
يُصَلَّبُوا أَوْ تُقَطَّعَ أَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ مِنْ خِلافٍ أَوْ
يُنْفَوْا مِنَ الأرْضِ ذَلِكَ لَهُمْ خِزْيٌ فِي الدُّنْيَا وَلَهُمْ فِي
الآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ
“Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang
memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah
mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan
bertimbal balik, atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang demikian
itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka didunia, dan di akhirat mereka
beroleh siksaan yang besar” [Al-Maaidah : 33].
عن جبير بن مطعم، عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : لا يدخل الجنة
قاطع رحم.
Dari Jubair bin Muth’im, dari Nabi shallallaahu
‘alaihi wa sallam, beliau bersabda :“Tidak akan masuk surga orang yang
memutuskan silaturahim” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 5984, Muslim
no. 2556, Ahmad 4/80 & 83 & 84, Abu Dawud no. 1696, At-Tirmidziy no.
1909, ‘Abdurrazzaq no. 20238, Al-Humaidiy no. 557, Ibnu Hibbaan no. 454, dan yang
lainnya].
7. Orang-Orang yang Merusak Janji Allah
Allah ta’ala berfirman :
وَالَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِنْ
بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ
وَيُفْسِدُونَ فِي الأرْضِ أُولَئِكَ لَهُمُ اللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوءُ الدَّارِ
“Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan
dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan
dan mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang itulah yang memperoleh laknat dan
bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahannam)” [QS. Ar-Ra’d : 25].
إِنَّ الَّذِينَ يَشْتَرُونَ بِعَهْدِ
اللَّهِ وَأَيْمَانِهِمْ ثَمَنًا قَلِيلا أُولَئِكَ لا خَلاقَ لَهُمْ فِي
الآخِرَةِ وَلا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ وَلا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ وَلا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
“Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji-(nya dengan)
Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak
mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan
mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula)
akan menyucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih” [QS. Aali ‘Imraan
: 77].
8. Orang yang Menyembunyikan Ilmu
Allah ta’ala berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلْنَا
مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى مِنْ بَعْدِ مَا بَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ فِي
الْكِتَابِ أُولَئِكَ يَلْعَنُهُمُ اللَّهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللاعِنُونَ * إِلا
الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَبَيَّنُوا فَأُولَئِكَ أَتُوبُ عَلَيْهِمْ
وَأَنَا التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
“Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang
telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk,
setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al-Kitab, mereka itu dilaknati
Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati, kecuali
mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran),
maka terhadap mereka itu Aku menerima taubatnya dan Akulah Yang Maha Penerima
taubat lagi Maha Penyayang” [QS. Al-Baqarah : 159-160].
عن أبي هريرة قال : قال رسول اللّه صلى اللّه
عليه وسلم: "من سئل عن علمٍ فكتمه ألجمه اللّه
بلجام من نارٍ يوم القيامة".
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Telah bersabda
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Barangsiapa
yang ditanya tentang satu ilmu lalu menyembunyikannya, niscaya Allah akan
mengikatnya dengan tali kekang dari api neraka di hari kiamat kelak” [Diriwayatkan
oleh Abu Dawud no. 3658, At-Tirmidziy no. 2649, Ath-Thayalisiy no. 2534, Ibnu
Abi Syaibah 9/55, Ahmad 2/263 & 305 & 344 & 353 & 499 &
508, Ibnu Maajah no. 261, Ibnu Hibbaan no. 95, Al-Haakim 1/101, Al-Baghawiy no.
140, dan yang lainnya; dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albaaniy dalam Shahih
Sunan Abi Dawud 2/411].
9. Para Pemimpin dan Pembesar yang
Menyesatkan Umat
Allah ta’ala berfirman :
يَوْمَ تُقَلَّبُ وُجُوهُهُمْ فِي النَّارِ
يَقُولُونَ يَا لَيْتَنَا أَطَعْنَا اللَّهَ وَأَطَعْنَا الرَّسُولا * وَقَالُوا
رَبَّنَا إِنَّا أَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَاءَنَا فَأَضَلُّونَا السَّبِيلا *
رَبَّنَا آتِهِمْ ضِعْفَيْنِ مِنَ الْعَذَابِ وَالْعَنْهُمْ لَعْنًا كَبِيرًا
“Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikkan dalam
neraka, mereka berkata: "Alangkah baiknya, andai kata kami taat kepada
Allah dan taat (pula) kepada Rasul". Dan mereka berkata: "Ya Tuhan
kami, sesungguhnya kami telah menaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar
kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). Ya Tuhan kami,
timpakanlah kepada mereka adzab dua kali lipat dan laknatlah mereka dengan
laknat yang besar"[QS. Al-Ahzaab : 66-68].
وَجَعَلْنَاهُمْ أَئِمَّةً يَدْعُونَ إِلَى
النَّارِ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ لا يُنْصَرُونَ * وَأَتْبَعْنَاهُمْ فِي هَذِهِ
الدُّنْيَا لَعْنَةً وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ هُمْ مِنَ الْمَقْبُوحِينَ
“Dan Kami jadikan mereka pemimpin-pemimpin yang menyeru
(manusia) ke neraka dan pada hari kiamat mereka tidak akan ditolong. Dan Kami
ikutkanlah laknat kepada mereka di dunia ini; dan pada hari kiamat mereka
termasuk orang-orang yang dijauhkan (dari rahmat Allah)” [QS.
Al-Qashshash : 41-42].
عن حذيفة بن اليمان يقول : كان الناس
يسألون رسول الله صلى الله عليه وسلم عن الخير. وكنت أسأله عن الشر. مخافة أن
يدركني. فقلت: يا رسول الله! إنا كنا في جاهلية وشر. فجاءنا الله بهذا الخير. فهل
بعد هذا الخير شر؟ قال (نعم) فقلت: هل بعد ذلك الشر من خير؟ قال (نعم. وفيه دخن).
قلت: وما دخنه؟ قال (قوم يستنون بغير سنتي. ويهدون بغير هديي. عرف منهم وتنكر). فقلت:
هل بعد ذلك الخير من شر؟ قال (نعم. دعاة على أبواب جهنم. من أجابهم إليها قذفوه
فيها)......
Dari Hudzaifah
bin Al-Yamaan, ia berkata : Orang-orang bertanya kepada Rasululah shallallaahu
’alaihi wa sallam tentang kebaikan. Adapun aku bertanya kepada beliau
tentang kejelekan karena khawatir akan menimpaku. Aku bertanya : ”Wahai
Rasulullah, sesungguhnya kami dulu berada di masa Jahiliyyah dan kejelekan.
Lalu Allah mendatang kebaikan ini kepada kami. Apakah setelah kebaikan ini ada
kejelekan ?”. Beliau berkata : ”Ya”. Aku bertanya : ”Apakah setelah
kejelekan itu ada kebaikan ?”. Beliau menjawab : ”Ya, namun padanya ada
asap”. Aku bertanya : ”Apa asapnya ?”. Beliau menjawab : ”Satu kaum
yang mengambil sunnah bukan dengan sunnahku dan mengambil petunjuk bukan dengan
petunjukku. Engkau mengetahui mereka dan engkau ingkari”. Aku bertanya :
”Apakah setelah kebaikan itu ada kejelekan ?”. Beliau menjawab :”Ya. Para
da’i yang mengajak ke pintu-pintu neraka. Barangsiapa yang menyambut seruan
mereka, akan dilemparkan ke dalamnya (neraka).....”[Diriwayatkan oleh
Muslim no. 1847].
10. Suami atau Istri yang Berdusta Saat Li’an
Allah ta’ala berfirman :
وَالَّذِينَ يَرْمُونَ أَزْوَاجَهُمْ وَلَمْ
يَكُنْ لَهُمْ شُهَدَاءُ إِلا أَنْفُسُهُمْ فَشَهَادَةُ
أَحَدِهِمْ أَرْبَعُ شَهَادَاتٍ بِاللَّهِ إِنَّهُ لَمِنَ الصَّادِقِينَ *
وَالْخَامِسَةُ أَنَّ لَعْنَةَ اللَّهِ عَلَيْهِ إِنْ كَانَ مِنَ الْكَاذِبِينَ *
وَيَدْرَأُ عَنْهَا الْعَذَابَ أَنْ تَشْهَدَ أَرْبَعَ شَهَادَاتٍ بِاللَّهِ
إِنَّهُ لَمِنَ الْكَاذِبِينَ * وَالْخَامِسَةَ أَنَّ غَضَبَ اللَّهِ عَلَيْهَا
إِنْ كَانَ مِنَ الصَّادِقِينَ
“Dan orang-orang yang menuduh istrinya (berzina), padahal
mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri, maka
persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah, sesungguhnya
dia adalah termasuk orang-orang yang benar. Dan (sumpah) yang kelima: bahwa
laknat Allah atasnya, jika dia termasuk orang-orang yang berdusta. Istrinya itu
dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah sesungguhnya
suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta, dan (sumpah) yang
kelima: bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang
benar” [QS. An-Nuur : 6-9].
11. Orang yang Menuduh Wanita Baik-Baik Telah
Berzina Tanpa Bukti
Allah ta’ala berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ يَرْمُونَ الْمُحْصَنَاتِ الْغَافِلاتِ
الْمُؤْمِنَاتِ لُعِنُوا فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
“Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang
baik-baik, yang lengah lagi beriman (berbuat zina), mereka kena laknat di dunia
dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar” [QS. An-Nuur : 23].
وَالَّذِينَ يَرْمُونَ الْمُحْصَنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَأْتُوا
بِأَرْبَعَةِ شُهَدَاءَ فَاجْلِدُوهُمْ ثَمَانِينَ جَلْدَةً وَلا تَقْبَلُوا
لَهُمْ شَهَادَةً أَبَدًا وَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
“Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang
baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka
deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu
terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-orang yang
fasik” [QS. An-Nuur : 4].
12. Orang yang Membunuh Seorang Muslim
dengan Sengaja Tanpa Alasan yang Dibenarkan oleh Syari’at
Allah ta’ala berfirman :
وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ
خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا
عَظِيمًا
“Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan
sengaja, maka balasannya ialah Jahanam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka
kepadanya, dan melaknatinya serta menyediakan azab yang besar baginya” [QS.
An-Nisaa’ : 93].
عن عبد الله قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لا يحل دم امرئ
مسلم يشهد أن لا إله إلا الله وأني رسول الله إلا بإحدى ثلاث النفس بالنفس والثيب
الزاني والمفارق لدينه التارك للجماعة
Dari ‘Abdullah (Ibnu Mas’ud) radliyallaahu ’anhu ia
berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa
sallam : ”Tidak halal darah seorang Muslim yang bersaksi
bahwasannya tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan bersaksi
bahwasannya aku adalah utusan Allah kecuali karena salah satu dari tiga sebab,
yaitu jiwa dengan jiwa (qishash), orang yang telah menikah yang berzina, dan
orang yang keluar dari agamanya sekaligus meninggalkan Al-Jama’ah” [Diriwayatkan
oleh Al-Bukhari no. 6878; Muslim no. 1676; Ahmad no. 3621, 4065, 4245; Abu
Dawud no. 4352; An-Nasa’i no. 4016, dan Ibnu Majah 2534].
13. Orang yang Mendirikan Masjid di Atas
Kuburan
عن عائشة رضي الله عنها قالت : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم في
مرضه الذي لم يقم منه : "لعن الله اليهود والنصارى اتخذوا قبور أنبيائهم
مساجد " . قالت : فلو لا ذاك أبرز قبره غير أنه خُشي أن يتخذ مسجداً
Dari ‘Aisyah radliyallaahu ‘anhaa ia
berkata : Telah bersabda Rasulullahshallallaahu ‘alaihi wa sallam ketika
beliau sakit dan dalam keadaan berbaring :“Allah telah melaknat Yahudi dan
Nashrani yang telah menjadikan kuburan para nabi mereka sebagai masjid”.
Aku (‘Aisyah) berkata : “Kalau bukan karena takut (laknat) itu, niscaya kuburan
beliau ditempatkan di tempat terbuka. Hanya saja beliau takut kuburannya itu
akan dijadikan sebagai masjid” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 1330, Muslim
no. 529, Ahmad 6/80 & 121 & 255, Ibnu Abi Syaibah 2/376, Abu ‘Awaanah
1/399, Al-Baghawiy dalam Syarhus-Sunnah no. 508, Al-Khathiib
dalam Taariikh Baghdaad 13/52 & 183, Ath-Thabaraniy
dalam Al-Ausathno. 7730, dan yang lainnya].
عن الحارث النجراني قال : سمعت النبي صلى الله عليه وسلم قبل أن يموت
بخمس وهو يقول : "ألا وإن من كان قبلكم كانوا يتخذون قبور أنبيائهم وصالحيهم
مساجد ، ألا فلا تتخذوا القبور مساجد إني أنهاكم عن ذلك "
Dari Al-Harits An-Najrani dia bercerita : Aku pernah
mendengar Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan
wasiat lima hari sebelum wafat : “Ketahuilah, sesungguhnya orang-orang
sebelum kalian telah menjadikan kubur para Nabi mereka dan orang-orang shalih
di antara mereka sebagai masjid. Maka, janganlah kalian menjadikan kuburan
sebagai masjid. Sesunguhnya aku melarang kalian melakukan hal tersebut” [Diriwayatkan
oleh Ibnu Abi Syaibah 2/374-375; shahih sesuai persyaratan Muslim].
14. Wanita yang Terlalu Sering Berziarah ke
Kubur
عن أبي هريرة ؛ أن رسول الله صلى الله عليه وسلم لعن زوارات القبور.
Dari Abu Hurairah : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam melaknat wanita yang sering berziarah ke kubur
[Diriwayatkan oleh At-Tirmidziy no. 1056, Ath-Thayaalisiy no. 2358, Ahmad 2/337
& 356, Ibnu Maajah no. 1076, Abu Ya’laa no. 5908, Ibnu Hibbaan no. 3178,
dan Al-Baihaqiy 4/78; dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albaaniy dalam Shahih
Sunan At-Tirmidziy 1/537-538].
15. Orang yang Memberi dan Menerima Suap
عن عبد الله بن عمرو قال : لعن رسول الله صلى الله عليه وسلم الراشي
والمرتشي
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr ia berkata : “Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam telah melaknat orang yang memberi dan menerima suap”
[Diriwayatkan oleh At-Tirmidziy no. 1337, Ath-Thayaalisiy no. 2276, Al-Baghawiy
dalam Ju’diyaat no. 2864, Ahmad 2/164 & 190 & 194
& 212, Abu Dawud no. 3580, Ibnu Maajah no. 2313, Ibnul-Jaaruud no. 586,
Ibnu Hibbaan no. 5077, Al-Haakim 4/102-103, dan Al-Baihaqiy 10/138-139;
dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albaaniy dalam Shahih Sunan At-Tirmidziy 2/69].
16. Orang yang Melakukan Nikah Tahliil
عن عبد الله بن مسعود قال : لعن رسول الله صلى الله عليه وسلم المحل
والمحلل له
Dari ‘Abdullah bin Mas’uud ia berkata : “Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallamtelah melaknat al-muhillu (laki-laki yang
menikahi seorang wanita dengan tujuan agar wanita tersebut dibolehkan menikah
kembali dengan mantan suaminya yang telah menjatuhkan talak tiga padanya) dan al-muhallal
lahu (laki-laki yang menyuruh laki-laki lain/al-muhillu untuk
menikahi mantan istrinya agar mantan istrinya tersebut dibolehkan untuk ia
nikahi kembali)” [Diriwayatkan oleh At-Tirmidziy no. 1120, Ibnu Abi Syaibah
4/290 & 8/300 & 14/190, Ahmad 1/448 & 462, Ad-Daarimiy no. 2263
& 2538, An-Nasaa’iy 6/149, Abu Ya’laa no. 5350, Ath-Thabaraaniy dalam Al-Kabiir no.
9878, dan Al-Baihaqiy 7/208; dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albaaniy
dalam Shahih Sunan At-Tirmidziy 1/569].
عن نافع أنه قال جاء رجل إلى عمر رضى الله تعالى عنهما فسأله عن رجل
طلق امرأته ثلاثا فتزوجها أخ له من غير مؤامرة منه ليحلها لأخيه هو تحل للأول قال
لا الا نكاح رغبة كنا نعد هذا سفاحا على عهد رسول الله صلى الله عليه وسلم وآله
وسلم
Dari Naafi’ bahwasannya ia berkata : “Pernah ada seorang
laki-laki mendatangi Ibnu ‘Umar seraya bertanya tentang hukum seorang laki-laki
yang telah menthalaq tiga istrinya, lalu mantan istrinya dinikahi oleh saudara
laki-lakinya tanpa kesepakatan apapun dengannya, akan tetapi dengan maksud
untuk menghalalkan wanita tersebut untuk dinikahi oleh mantan suaminya. Apakah
wanita tersebut benar-benar halal dinikahi oleh mantan suaminya ? Ibnu ‘Umar
menjawab : ‘Tidak, kecuali jika ia (saudara laki-laki mantan suami) benar-benar
menikahinya karena suka. Di masa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa
aalihi wa sallam kami menganggap perbuatan tersebut (yaitu nikah tahliil)
sebagai perzinaan” [Diriwayatkan oleh Al-Haakim 2/199 dan Al-Baihaqiy 7/208;
Al-Haakim berkata : ‘Shahih sesuai persyaratan Al-Bukhariy dan Muslim, namun
keduanya tidak mengeluarkannya].
17. Istri yang Menolak Ajakan
Suaminya Tanpa Alasan yang Dibenarkan oleh Syari’at
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه
وسلم قَالَ : إِذَا دَعَا اَلرَّجُلُ اِمْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فَأَبَتْ أَنْ
تَجِيءَ , لَعَنَتْهَا اَلْمَلَائِكَةُ حَتَّى تُصْبِحَ
Dari Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu, dari
Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda : “Apabila
seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidur, namun ia menolak untuk datang;
maka para malaikat melaknatnya (si istri) hingga waktu shubuh”.
Dalam riwayat lain :
انَ اَلَّذِي فِي اَلسَّمَاءِ سَاخِطًا عَلَيْهَا حَتَّى يَرْضَى
عَنْهَا
“Yang ada di langit murka kepadanya hingga suaminya ridla
memaafkannya”[Diriwayatkan oleh Al-Bukhariy no. 5193 dan Muslim no. 1436].
18. Pencuri
عن أبي هريرة، عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: (لعن الله السارق،
يسرق البيضة فتقطع يده، ويسرق الحبل فتقطع يده).
Dari Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu, dari
Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda : “Allah
melaknat seorang pencuri yang mencuri telur, kemudian dipotong tangannya, lalu
mencuri tali dan dipotong tangannya” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy
no. 6783 dan Muslim no. 1687].
Allah ta’ala berfirman tentang hukuman bagi
seorang pencuri :
وَالسَّارِقُ وَالسَّارِقَةُ فَاقْطَعُوا أَيْدِيَهُمَا جَزَاءً بِمَا
كَسَبَا نَكَالا مِنَ اللَّهِ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ * فَمَنْ تَابَ مِنْ
بَعْدِ ظُلْمِهِ وَأَصْلَحَ فَإِنَّ اللَّهَ يَتُوبُ عَلَيْهِ إِنَّ اللَّهَ
غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri,
potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan
dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Maka barang siapa bertobat (di antara pencuri-pencuri itu) sesudah melakukan
kejahatan itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima tobatnya.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” [QS. Al-Maaidah
: 38-39].
عن عائشة : قال النبي صلى الله عليه وسلم: تقطع اليد في ربع دينار
فصاعداً.
Dari ‘Aaisyah : Telah bersabda Nabi shallallaahu
‘alaihi wa sallam : “Dipotong tangan (seorang pencuri) karena
(mencuri) seperempat dinar atau lebih”[Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no.
6789 dan Muslim no. 1684].
19. Pelaku Riba
Allah ta’ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَأْكُلُوا الرِّبَا أَضْعَافًا
مُضَاعَفَةً وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan
riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu
mendapat keberuntungan” [QS. Ali ‘Imran : 130].
عن جابر، قال : لعن رسول الله صلى الله عليه وسلم آكل الربا، وموكله،
وكاتبه، وشاهديه، وقال: هم سواء.
Dari Jaabir, ia berkata : “Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam melaknat pemakan riba, pemberi makan riba,
penulisnya (bagian administrasi), dan dua orang saksinya. Mereka itu semua
sama” [Diriwayatkan oleh Muslim no. 1598].
عن أبي هريرة؛ قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : الربا سبعون
حوبا. أيسرها أن ينكح الرجل أمه.
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Telah bersabda
Rasulullah shallllaahu ‘alaihi wa sallam : “Riba itu
terdiri dari tujuhpuluh cabang dosa. Yang paling ringan dosanya adalah seperti
seseorang yang menikahi ibunya sendiri” [Diriwayatkan oleh Ibnu Maajah
no. 2274; dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albaaniy dalamShahih Ibni Maajah 2/240].
20. Wanita yang Menampakkan Auratnya yang
Semestinya Ditutup
عن عبد الله بن عمر يقول سمعت رسول الله
صلى الله عليه وسلم يقول سيكون آخر أمتي نساء كاسيات عاريات على رؤوسهن كأسنمة
البخت إلعنوهن فإنهن ملعونات
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar ia berkata : Aku mendengar
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Pada
akhir umatku kelak akan ada wanita-wanita yang berpakaian namun (hakekatnya)
telanjang. Di atas kepala mereka terdapat bongkol (punuk) onta. Laknatlah
mereka, karena sesungguhnya mereka adalah terlaknat” [Diriwayatkan
oleh Ath-Thabaraaniy dalam Ash-Shaghiir no. 1125; dishahihkan
oleh Asy-Syaikh Al-Albaaniy dalam Jilbaab Mar’atil-Musliimah hal.
125. Lihat juga Ash-Shahiihah no. 1326].
Ibnu ‘Abdil-Barr rahimahullah berkata :
أراد -صلى الله عليه وسلم- النساء اللواتي
يلبسن من الثياب الشيء الخفيف الذي يصف ولا يستر فهن كاسيات بالاسم عاريات في
الحقيقة
“Yang dimaksudkan oleh Nabi shallallaahu ‘alaihi wa
sallam adalah kaum wanita yang mengenakan pakaian tipis yang dapat
mensifati (apa yang terletak di balik kain – yaitu kulit dan lekukan tubuh)
lagi tidak menutupi. Mereka itu memang diistilahkan berpakaian, namun
hakekatnya telanjang” [Dinukil oleh As-Suyuuthiy dalam Tanwiirul-Hawaalik 3/103
– melalui perantara Jilbaab Mar’atil-Muslimah, hal. 125-126].
21. Laki-Laki yang Menyerupai Wanita dan/atau
Wanita yang Menyerupai Laki-Laki
عن ابن عباس رضي الله عنهما قال : لعن رسول
الله صلى الله عليه وسلم المشتبهين من الرجال بالنساء والمشتبهات من النساء
بالرجال.
Dari Ibnu ‘Abbaas radliyallaahu ‘anhumaa, ia
berkata : “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam melaknat
laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki”
[Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 5885].
عن عبد الله بن عمر قال : قال رسول الله صلى
الله عليه وسلم : ثلاثة لا ينظر الله عز وجل إليهم يوم القيامة العاق لوالديه
والمرأة المترجلة والديوث
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar, ia berkata : Telah bersabda
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Ada tiga
orang yang tidak akan dilihat Allah ‘azza wa jalla pada hari kiamat : Orang
yang durhaka pada kedua orang tuanya, wanita yang menyerupai lak-laki, dan
dayuts” [Diriwayatkan oleh An-Nasaa’iy 5/80, Ahmad 3/134, Abu Ya’laa
no. 5556, Al-Haakim 1/72 & 4/146-147, Al-Baihaqiy 10/226, dan Al-Bazzaar
no. 1876 (Kasyful-Astaar); dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albaaniy
dalam Shahih Sunan An-Nasaa’iy 2/216].
22. Orang yang Menampar-Nampar Pipi, Mengoyak
Baju, dan Berteriak-Teriak Ketika Tertimpa Musibah
عن أبي أمامة ؛ أن رسول الله صلى الله عليه
وسلم لعن الخامشة وجهها، والشاقة جيبها، والداعية بالويل والثبور.
Dari Abu Umaamah : “Bahwasannya Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallammelaknat wanita yang merusak wajahnya, mengoyak-ngoyak
bajunya, dan meraung-raung sambil mengutuk dan mencela diri” [Diriwayatkan oleh
Ibnu Maajah no. 1585, Ibnu Hibbaan no. 3156, Ibnu Abi Syaibah 3/290, dan
Ath-Thabaraniy dalam Al-Kabiir no. 759 & 775; dishahihkan
oleh Asy-Syaikh Al-Albaaniy dalam Shahih Sunan Ibni Maajah 2/40].
عن عبدالله، قال : قال رسول الله صلى الله
عليه وسلم "ليس منا من ضرب الخدود. أو شق الجيوب. أودعا بدعوى الجاهلية
Dari ‘Abdullah bin Mas’uud, ia berkata : Telah bersabda
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Bukan
termasuk golongan kami orang yang menampar-nampar pipi, mengoyak-ngoyak baju,
dan berteriak-teriak/meratap dengan ratapan Jaahiliyyah” [Diriwayatkan oleh
Al-Bukhariy no. 1294 dan Muslim no. 103].
23. Peminum Khamr, Penuangnya, Penjualnya,
Pembelinya, dan Semua yang Terlibat Padanya
عن ابن عمر يقول: قال رسول الله صلى الله
عليه وسلم : لعنت الخمر على عشرة أوجه: بعينها، وعاصرها، ومعتصرها، وبائعها،
ومبتاعها، وحاملها، والمحمولة إليه، وآكل ثمنها، وشاربها، وساقيها
Dari Ibnu ‘Umar, ia berkata : Telah bersabda
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Telah
dilaknat khamr dalam sepuluh sisi : khamr itu sendiri, pemerasnya (pembuatnya),
yang meminta diperaskan, penjualnya, pembelinya, pembawanya, yang meminta
dibawakan kepadanya, yang memakan hasil penjualannya, peminumnya, dan penuangnya” [Diriwayatkan
oleh Ibnu Maajah no. 3380 dan Abu Dawud no. 3674; dishahihkan oleh Asy-Syaikh
Al-Albaaniy dalam Shahih Sunan Ibnu Maajah 3/144-145].
24. Laki-Laki yang Menggauli Istrinya pada
Duburnya (Liwath/Sodomi)
عن عقبة بن عامر : أن رسول الله صلى الله
عليه وسلم قال : لعن الله الذين يأتون النساء في محاشهن.
Dari ‘Uqbah bin ‘Aamir : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallambersabda : “Allah melaknat orang-orang yang
mendatangi istrinya pada dubur mereka” [Diriwayatkan oleh Ibnu ‘Adiy
dalam Al-Kaamil 4/1466 dan Al-‘Uqailiy dalam Adl-Dlu’afaa’ 3/84;
dihasankan Asy-Syaikh Al-Albaaniy dalam Aadaabuz-Zifaaf, hal. 105].
عن أبي هريرة عن النبي صلى الله عليه وسلم
قال : من أتى حائضا أو امرأة في دبرها أو كاهنا: فقد كفر بما أنزل على محمد صلى
الله عليه وسلم.
Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa
sallam, beliau bersabda :“Barangsiapa yang mendatangi (menggauli) wanita
yang sedang haidl atau mendatangi pada duburnya, dan mendatangi dukun; sungguh
ia telah kafir dengan apa yang diturunkan Allah kepada Muhammad shallallaahu
‘alaihi wa sallam” [Diriwayatkan oleh Abu Dawud no. 3904, At-Tirmidziy
no. 135, An-Nasa’iy dalam Al-Kubraa 10/124, Ibnu Majah no.
639, Ahmad 2/408 & 476, Ibnul-Jarud no. 107, dan yang lainnya; dishahihkan
oleh Asy-Syaikh Al-Albaaniy dalamShahih Sunan At-Tirmidziy 1/94].
25. Homoseks dan Lesbian
Allah ta’ala berfirman :
فَلَمَّا جَاءَ أَمْرُنَا جَعَلْنَا
عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَارَةً مِنْ سِجِّيلٍ مَنْضُودٍ
* مُسَوَّمَةً عِنْدَ رَبِّكَ وَمَا هِيَ مِنَ الظَّالِمِينَ بِبَعِيدٍ
“Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum
Lut itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan
batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh
Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim” [QS.
Huud : 82-83].
عن ابن عباس : أن نبي الله صلى الله عليه
وسلم قال : .... ولعن الله من عَمِل عمل قوم لوط، ولعن الله من عَمِلَ عمل قوم
لوط، ولعن الله من عَمِلَ عمل قوم لوط
Dari Ibnu ‘Abbas : Bahwasannya Nabiyullah shallallaahu
‘alaihi wa sallambersabda : “….Allah melaknat orang yang melakukan
perbuatan kaum Luuth (homoseks/lesbian), Allah melaknat orang yang melakukan
perbuatan kaum Luuth, dan Allah melaknat orang yang melakukan perbuatan kaum
Luuth”[Diriwayatkan oleh Ahmad 1/309 & 317, Abu Ya’laa no. 2539, dan
Ibnu Hibbaan no. 4417; Asy-Syaikh Al-Arna’uth mengatakan dalam Takhriij
Musnad Ahmad5/26 bahwa sanad hadits ini jayyid].
26. Orang yang Sengaja Menyesatkan Orang Buta
di Jalan
عن ابن عباس : أن نبي الله صلى الله عليه
وسلم قال : ...ولعن الله من كمه الأعمى عن السبيل....
Dari Ibnu ‘Abbas : Bahwasannya Nabiyullah shallallaahu
‘alaihi wa sallambersabda : “…Dan Allah melaknat orang yang sengaja
menyesatkan orang buta dari jalan…” [Diriwayatkan oleh Ahmad 1/309
& 317, Abu Ya’laa no. 2539, dan Ibnu Hibbaan no. 4417; Asy-Syaikh
Al-Arna’uth mengatakan dalam Takhriij Musnad Ahmad 5/26 bahwa
sanad hadits ini jayyid].
27. Budak yang Menisbatkan Diri pada Selain
Tuannya
عن ابن عباس : أن نبي الله صلى الله عليه
وسلم قال : ...ولعن الله من تولى غير مواله.....
Dari Ibnu ‘Abbas : Bahwasannya Nabiyullah shallallaahu
‘alaihi wa sallambersabda : “…Dan Allah melaknat budak yang
menisbatkan diri selain pada tuannya…” [Diriwayatkan oleh Ahmad 1/309
& 317, Abu Ya’laa no. 2539, dan Ibnu Hibbaan no. 4417; Asy-Syaikh
Al-Arna’uth mengatakan dalam Takhriij Musnad Ahmad 5/26 bahwa
sanad hadits ini jayyid].
عن أبي هريرة، أن رسول الله صلى الله عليه
وسلم قال : من تولى قوما بغير إذن مواليه، فعليه لعنة الله والملائكة. لا يقبل منه
عدل ولا صرف.
Dari Abu Hurairah : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallambersabda : “Budak manapun yang menisbatkan diri
pada satu kaum tanpa seijin tuannya. Baginya laknat dari Allah dan para
malaikat, tidak diterima darinya tebusan dan ganti rugi apapun” [Diriwayatkan
oleh Muslim no. 1508].
28. Orang yang Menggauli Binatang (Beastiality)
عن ابن عباس : قال رسول الله صلى الله عليه
وسلم : ....ملعون من وقع على بهيمة.....
Dari Ibnu ‘Abbas : Bahwasannya Nabiyullah shallallaahu
‘alaihi wa sallambersabda : “….Terlaknat orang yang menggauli
binatang….” [Diriwayatkan oleh Ahmad 1/317 dan Al-Baihaqiy 8/233-234;
dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Arna’uth dalam Takhrij Musnad Ahmad 5/83
dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albaaniy dalam Shahih At-Targhiib no.
2421].
عن ابن عباس قال : قال رسول الله صلى الله
عليه وسلم : من أتى بهيمة فاقتلواه واقتلواها معه
Dari Ibnu ‘Abbaas, ia berkata : Telah bersabda
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Barangsiapa
menggauli binatang, maka bunuhlah ia dan binatang yang bersamanya (yang
digaulinya)” [Diriwayatkan oleh Abu Dawud no. 4464, At-Tirmidziy no.
1455, Abu Ya’laa no. 2462, Al-Baghawiy no. 2593, Ibnu Hazm dalamAl-Muhallaa 11/387,
Al-Baihaqiy 8/233, Ad-Daaruquthniy 3/126-127, Al-Haakim 4/356, dan yang
lainnya; dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albaaniy dalam Shahih Sunan Abi
Dawud 3/73-74].
29. Orang yang Melaknat Kedua Orang Tuanya
عن علي بن أبي طالب قال النبي صلى الله عليه
وسلم : لعن الله من لعن والده......
Dari ‘Aliy bin Abi Thaalib, ia berkata : Telah bersabda
Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Allah melaknat
orang yang melaknat kedua orang tuanya…..”[Diriwayatkan oleh Muslim no.
1978, An-Nasaa’iy 7/232, Ahmad 1/118 & 180, dan Abu Ya’laa no. 602].
عن عبد الله بن عمرو رضي الله عنهما قال :
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (إن من أكبر الكبائر أن يلعن الرجل والديه).
قيل: يا رسول الله، وكيف يلعن الرجل والديه؟ قال: (يسب الرجل أبا الرجل، فيسب
أباه، ويسب أمه فيسب أمه).
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Aash radliyallaahu
‘anhumaa, ia berkata : “Telah bersabda Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam : ‘Sesungguhnya termasuk dosa besar adalah
seseorang melaknat kedua orang tuanya’. Dikatakan : ‘Wahai Rasulullah,
bagaimana bisa seseorang melaknat kedua orang tuanya ?’. Beliau menjawab
: ‘Ia mencela ayah orang lain, kemudian orang itu membalas mencela
kedua orang tuanya. Ia mencela ibu orang lain, lalu orang itu membalas mencela
ibunya” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 5973 dan Muslim no. 90].
30. Orang yang Menyembelih untuk Selain Allah
Allah ta’ala berfirman :
قُلْ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ
وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ * لا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ
وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ
“Katakanlah: "Sesungguhnya salat, ibadah, hidup dan
matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya; dan
demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang
pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)" [QS. Al-An’aam :
162-163].
عن علي بن أبي طالب قال النبي صلى الله عليه
وسلم : ....ولعن الله من ذبح لغير الله.......
Dari ‘Aliy bin Abi Thaalib, ia berkata : Telah bersabda
Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “….. Allah
melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah….”[Diriwayatkan oleh
Muslim no. 1978, An-Nasaa’iy 7/232, Ahmad 1/118 & 180, dan Abu Ya’laa no.
602].
31. Orang yang Melindungi Pelaku Kejahatan
عن علي بن أبي طالب قال النبي صلى الله عليه
وسلم : .... ولعن الله من آوى محدثا.....
Dari ‘Aliy bin Abi Thaalib, ia berkata : Telah bersabda
Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “… Allah
melaknat orang yang melindungi pelaku kejahatan….”[Diriwayatkan oleh Muslim
no. 1978, An-Nasaa’iy 7/232, Ahmad 1/118 & 180, dan Abu Ya’laa no. 602].
32. Orang yang Melakukan Kejahatan dan
Melindungi Pelaku Kejahatan di Tanah Haram
عن علي رضي الله عنه : ما عندنا كتاب نقرؤه
إلا كتاب الله غير هذه الصحيفة، قال: فأخرجها، فإذا فيها أشياء من الجراحات وأسنان
الإبل، قال: وفيها: (المدينة حرم ما بين عير إلى ثور، فمن أحدث فيها حدثاً، أو آوى
محدثاً، فعليه لعنة الله والملائكة والناس أجمعين، لا يقبل منه يوم القيامة صرف
ولا عدل. .......
Dari ‘Aliy bin Abi Thaalib (ia berkata) : “Kami tidak
memiliki kitab bacaan selain Kitabullah yang termaktub dalam lembaran ini”
Kemudian ia (‘Aliy) mengeluarkan lembaran tersebut, dan ternyata di dalamnya
disebutkan tentang panduan qishash atas luka-luka dan batasan onta-onta yang
boleh digunakan sebagai pembayaran diyat. Di dalamnya juga termaktub : “Kota
Madinah adalah tanah Haram mulai dari bukit ‘Air sampai Tsaur. Barangsiapa
melakukan kejahatan di dalamnya atau melindungi kejahatan atau, maka atasnya
laknat Allah, para malaikat, dam seluruh manusia. Tidak diterima darinya ganti
rugi dan tebusan apapun di hari kiamat…” [Diriwayatkan oleh
Al-Bukhariy no. 6755 dan Muslim no. 1370].
33. Orang yang Melanggar/Mengkhianati
Perjanjian dengan Seorang Muslim
عن علي رضي الله عنه : ما عندنا كتاب نقرؤه
إلا كتاب الله غير هذه الصحيفة، قال: فأخرجها، فإذا فيها أشياء من الجراحات وأسنان
الإبل، قال: وفيها : ...... فمن أخفر مسلماً فعليه لعنة الله والملائكة والناس
أجمعين. لا يقبل منه يوم القيامة صرف ولا عدل
Dari ‘Aliy bin Abi Thaalib (ia berkata) : “Kami tidak
memiliki kitab bacaan selain Kitabullah yang termaktub dalam lembaran ini”
Kemudian ia (‘Aliy) mengeluarkan lembaran tersebut, dan ternyata di dalamnya
disebutkan tentang panduan qishash atas luka-luka dan batasan onta-onta yang
boleh digunakan sebagai pembayaran diyat. Di dalamnya juga termaktub : “……Barangsiapa
melanggar/mengkhianati perjanjian dengan seorang muslim, maka baginya laknat
Allah, para malaikat, dan seluruh manusia. Tidak diterima darinya ganti rugi
dan tebusan apapun di hari kiamat” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhariy no.
6755 dan Muslim no. 1370].
عن عبد الله بن عمر يقول: قال رسول الله صلى
الله عليه وسلم (إن الغادر ينصب الله له لواء يوم القيامة. فيقال: ألا هذه غدرة
فلان).
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar, ia berkata : Telah bersabda
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Sesungguhnya
seorang pengkhianat akan Allah pancangkan baginya bendera/panji di hari kiamat
kelak. Maka akan dikatakan : Ini adalah pengkhianatan si Fulan” [Diriwayatkan
oleh Al-Bukhaariy no. 6178 dan Muslim no. 1735].
34. Orang yang Merubah Tanda Batas Tanah
عن علي بن أبي طالب قال النبي صلى الله عليه
وسلم : ..... ولعن الله من غير منار الأرض.
Dari ‘Aliy bin Abi Thaalib, ia berkata : Telah bersabda
Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “….Dan Allah
melaknat orang yang merubah tanda batas tanah”[Diriwayatkan oleh Muslim no.
1978, An-Nasaa’iy 7/232, Ahmad 1/118 & 180, dan Abu Ya’laa no. 602].
عن يعلى بن مرة الثقفي يقول سمعت رسول الله
صلى الله عليه وسلم يقول : من أخذ أرضا بغير حقها كلف ان يحمل ترابها إلى المحشر
Dari Ya’laa bin Murrah Ats-Tsaqafiy, ia berkata : Aku
mendengar Rasulullahshallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Barangsiapa
yang mengambil satu jengkal tanah tanpa haknya, maka ia akan dibebani untuk
memikul tanah yang ia rampas itu di padang mahsyar” [Diriwayatkan oleh
Ahmad 4/173, Ath-Thahawiy dalam Al-Musykiil no. 6150, serta
Ath-Thabaraniy dalam Tahdziibul-Aatsaar no. 285 dan Al-Kabiir 22/690;
dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Arna’uth dalam Takhriij Musnad 29/110].
35. Orang yang Mencaci-Maki Shahabat
Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam
Allah ta’ala berfirman :
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ
مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا
سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي
وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ
وَمَثَلُهُمْ فِي الإنْجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ
فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُمْ مَغْفِرَةً
وَأَجْرًا عَظِيمًا
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang
bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih
sayang sesama mereka, kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah
dan keridaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud.
Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil,
yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan
tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya;
tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak
menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin).
Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang
saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar” [Al-Fath : 29].
عن ابن عباس قال : قال رسول الله صلى الله
عليه وسلم : من سب أصحابي فعليه لعنة الله والملائكة والناس أجمعين.
Dari Ibnu ‘Abbaas, ia berkata : Telah bersabda
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Barangsiapa
yang mencaci-maki shahabatku, maka baginya laknat dari Allah, para malaikat,
dan seluruh malaikat” [lihat Silsilah Ash-Shahiihah, 5/446
no. 2340].
عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه قال : قال
النبي صلى الله عليه وسلم: لا تسبوا أصحابي، فلو أن أحدكم أنفق مثل أحد ذهبا، ما
بلغ مد أحدهم ولا نصيفه
Dari Abu Sa’iid Al-Khudriy radliyallaahu ‘anhu,
ia berkata : Telah bersabda Nabishallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Janganlah
kalian mencela para shahabatku. Sekiranya seorang di antara kalian menginfakkan
emas semisal gunung Uhud, tidaklah akan menyamai satu mudd yang diinfakkan oleh
mereka, bahkan tidak pula setengahnya” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy
no. 3674, Muslim no. 2541, Ahmad 3/11, Abu Dawud no. 4658, At-Tirmidziy no.
3860, dan Abu Ya’laa no. 1171 & 1198].
36. Wanita yang Menyambung Rambutnya,
Bertato, Mencukur Alisnya, dan Merenggangkan Giginya untuk Kecantikan
عَنِ ابْنِ عُمَرَ - رَضِيَ اَللَّهُ
عَنْهُمَا أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم لَعَنَ اَلْوَاصِلَةَ
وَالْمُسْتَوْصِلَةَ , وَالْوَاشِمَةَ َالْمُسْتَوْشِمَةَ
Dari Ibnu ‘Umar radliyallaahu ‘anhumaa :
“Bahwasannya Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam melaknat
wanita yang menyambung rambut dan wanita yang minta disambungkan rambutnya,
serta wanita yang membuat tato dan meminta ditato” [Diriwayatkan oleh
Al-Bukhaariy no. 5940 dan Muslim no. 2124].
عن عبد الله : (لعن الله الواشمات
والمستوشمات، والمتنمصات، والمتفلجات للحسن، المغيرات خلق الله تعالى). ما لي لا
ألعن من لعن النبي صلى الله عليه وسلم، وهو في كتاب الله: {وما آتاكم الرسول
فخذوه}. إلى: {فانتهوا}.
Dari ‘Abdullah (bin Mas’uud), ia berkata : “Allah melaknat
wanita yang membuat tato dan meminta ditato, yang mencabut bulu alisnya, dan
yang merenggangkan giginya untuk kecantikan dengan cara merubah ciptaan Allah.
Mengapa aku tidak melaknat orang yang telah dilaknat oleh Nabi shallallaahu
‘alaihi wa sallam, dan hal itu tercantum dalam Kitabullah : ‘Apa
yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya
bagimu maka tinggalkanlah” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 5931 dan
Muslim no. 2125].
37. Orang yang Buang Hajat di Tengah Jalan
atau Tempat Berteduh Manusia
عن أبي هريرة؛ أن رسول الله صلى الله عليه
وسلم قال : "اتقوا اللعانين" قالوا: وما اللعانان يا رسول الله؟ قال
"الذي يتخلى في طريق الناس أو في ظلهم".
Dari Abu Hurairah : Bahwasannya Rasululah shallallaahu
‘alaihi wa sallambersabda : “Berhati-hatilah kalian dua hal yang
terlaknat”. Para shahabat bertanya : “Apa dua hal terlaknat itu wahai
Rasulullah ?”. Beliau menjawab :“Orang yang buang hajat di tengah jalan atau
di tempat berteduh manusia”[Diriwayatkan oleh Muslim no. 269].
عن مُعاذ بن جبل قال : قال رسول اللّه صلى
الله عليه وسلم: "اتّقُوا الملاعن الثّلاثة: البراز في الموارد، وقارعة
الطّريق، والظّلّ".
Dari Mu’aadz bin Jabal, ia berkata : Telah bersabda
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Berhati-hatilah
kalian terhadap tiga hal yang dapat mendatangkan laknat : buang hajat di
mawaarid (jalan/saluran air), di tengah jalan, dan di tempat berteduh manusia” [Diriwayatkan
oleh Abu Dawud no. 26, Ibnu Maajah no. 328, Al-Haakim 1/167, dan Al-Baihaqiy
1/97; dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albaaniy dalam Shahih Sunan Abi
Dawud 1/19].
38. Pelukis atau Perupa
عن عون بن أبي جحيفة قال: رأيت أبي اشترى
عبدا حجاما فأمر بمحاجمه فكسرت، فسألته، فقال: نهى النبي صلى الله عليه وسلم عن
ثمن الكلب، وثمن الدم، ونهى عن الواشمة والموشومة، وآكل الربا وموكله، ولعن
المصور.
Dari ‘Aun bin Abi Juhaifah, ia berkata : “Aku melihat ayahku
membeli seorang budak tukang bekam. Lalu ia menyuruhnya mengambil alat-alat
bekamnya lalu mematahkannya. Aku bertanya kepadanya perihal perbuatan itu. Ia
berkata : “Sesungguhnya Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam melarang
hasil jual beli anjing, dan hasil jual beli darah. Beliau juga melarang wanita
yang membuat tato dan meminta ditato, pemakan riba dan pemberi makan riba. Dan
beliau pun melaknat tukang lukis (gambar)” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhariy no.
2086, Ahmad 4/308 & 309, Ibnu Hibbaan no. 5852, dan Abu Ya’laa no. 890].
عن عبد الله قال قال رسول الله صلى الله عليه
وسلم إن أشد الناس عذابا يوم القيامة المصورون
Dari ‘Abdullah (bin Mas’uud), ia berkata : telah bersabda
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Sesungguhnya
manusia yang paling keras siksanya di hari kiamat adalah para penggambar” [Diriwayatkan
oleh Al-Bukhariy no. 5950, Muslim no. 2109, Ahmad 1/375, Al-Humaidiy no. 117,
dan yang lainnya].
39. Orang yang Menahan Zakat
Allah ta’ala berfirman :
...وَوَيْلٌ
لِلْمُشْرِكِينَ * الَّذِينَ لا يُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ بِالآخِرَةِ هُمْ
كَافِرُونَ
“….Dan kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang
mempersekutukan (Nya), (yaitu) orang-orang yang tidak menunaikan zakat dan
mereka kafir akan adanya (kehidupan) akhirat” [QS. Fushshilat : 6-7].
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ
كَثِيرًا مِنَ الأحْبَارِ وَالرُّهْبَانِ لَيَأْكُلُونَ أَمْوَالَ النَّاسِ
بِالْبَاطِلِ وَيَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ
الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلا يُنْفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَبَشِّرْهُمْ
بِعَذَابٍ أَلِيمٍ * يَوْمَ يُحْمَى عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكْوَى
بِهَا جِبَاهُهُمْ وَجُنُوبُهُمْ وَظُهُورُهُمْ هَذَا مَا كَنَزْتُمْ لأنْفُسِكُمْ
فَذُوقُوا مَا كُنْتُمْ تَكْنِزُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian
besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan
harta orang dengan jalan yang batil dan mereka menghalang-halangi (manusia)
dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak
menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa
mereka akan mendapat) siksa yang pedih, pada hari dipanaskan emas perak itu
dalam neraka Jahanam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung
mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu
simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang
kamu simpan itu" [QS. At-Taubah : 34-35].
عن ابن مسعود قال : آكل الربا وموكله وكاتبه
وشاهداه إذا علموا به والواشمة والمستوشمة للحسن ولاوي الصدقة والمرتد أعرابيا بعد
هجرته ملعونون على لسان محمد صلى الله عليه وسلم يوم القيامة
Dari Ibnu Mas’uud, ia berkata : “Pemakan riba, yang memberi
makan riba, penulisnya, dua orang saksinya jika ia mengetahuinya, tukang tato,
yang minta ditato untuk kecantikan, orang yang menahan shadaqah, dan orang
‘Arab baduwi yang murtad setelah hijrah; mereka semua terlaknat melalui lisan
Muhammadshallallaahu ‘alaihi wa sallam pada hari kiamat”
[Diriwayatkan oleh Ibnu Hibbaan no. 3252, Ahmad 1/409 & 430 & 464-465,
An-Nasaa’iy 8/147, Ibnu Khuzaimah no. 2250, dan Al-Baihaqiy 9/19; dishahihkan
oleh Asy-Syaikh Al-Arna’uth dalamTakhrij Shahih Ibni Hibbaan 8/44-45].
40. Orang Murtad
عن ابن مسعود قال : ..... والمرتد أعرابيا
بعد هجرته ملعونون على لسان محمد صلى الله عليه وسلم يوم القيامة
Dari Ibnu Mas’uud, ia berkata : “….dan orang ‘Arab baduwi
yang murtad setelah hijrah; mereka semua terlaknat melalui lisan Muhammad shallallaahu
‘alaihi wa sallam pada hari kiamat” [Diriwayatkan oleh Ibnu Hibbaan
no. 3252, Ahmad 1/409 & 430 & 464-465, An-Nasaa’iy 8/147, Ibnu
Khuzaimah no. 2250, dan Al-Baihaqiy 9/19; dishahihkan oleh Asy-Syaikh
Al-Arna’uth dalam Takhrij Shahih Ibni Hibbaan 8/44-45].
عن ابن عباس قال: أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: (لا تعذبوا بعذاب
الله). ولقتلتهم، كما
قال النبي صلى الله عليه وسلم: (من بدل دينة فاقتلوه).
Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata : Bahwasannya Nabi shallallaahu
‘alaihi wa sallambersabda : ‘Janganlah menyiksa dengan siksaan
Allah’. Dan niscaya aku juga akan bunuh mereka sebagaimana disabdakan oleh
Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam : ‘Barangsiapa
yang menukar agamanya, maka bunuhlah ia” [HR. Al-Bukhaariy no. 3017,
Abu Dawud no. 4351, At-Tirmidzi no. 1458, ‘Abdurrazzaaq no. 9413 &
18706, Al-Humaidiy no. 533, Ibnu Abi Syaibah 10/139 & 143, Ahmad 1/217
& 219 & 282, Abu Ya’laa no. 2532, dan yang lainnya].
41. Orang yang Menisbatkan Diri Selain pada
Nasab Ayah Kandungnya
عن ابن عباس؛ قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ((من انتسب إلى
غير أبيه، أو تولى غير مواليه، فعليه لعنة الله و الملائكة، و الناس أجمعين)).
Dari Ibnu ‘Abbaas, ia berkata : Telah bersabda
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Barangsiapa
yang menisbatkan diri selain dari ayahnya atau budak yang memberikan wala’
selain pada tuannya, maka baginya laknat Allah, para malaikat, dan seluruh
manusia” [Diriwayatkan oleh Ibnu Maajah no. 2609, Ahmad 1/328, Abu
Ya’laa no. 2540, Ibnu Hibbaan no. 417, dan Ath-Thabaraniy no. 12475; dishahihkan
oleh Asy-Syaikh Al-Arna’uth dalam Takhrij Musnad Ahmad 5/163].
عن أبي ذر؛ أنه سمع رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : ليس من رجل
ادعي لغير أبيه وهو يعلمه، إلا كفر. ومن ادعى ما ليس له فليس منا. وليتبوأ مقعده
من النار.
Dari Abu Dzarr : Bahwasannya ia mendengar Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam bersabda : “Tidaklah seorang laki-laki yang
mendakwakan diri selain pada ayah (kandung)-nya sedangkan ia dalam keadaan
mengetahui, melainkan ia telah kafir…” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhariy
no. 3508 dan Muslim no. 61].
42. Orang yang Mengacung-Acungkan Senjata
Tajam pada Saudaranya yang Muslim
عن أبي هريرة يقول : قال أبو القاسم صلى الله عليه وسلم "من أشار
إلى أخيه بحديدة، فإن الملائكة تلعنه. حتى يدعه وإن كان أخاه لأبيه وأمه".
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Telah bersabda
Abul-Qaasim shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Barangsiapa
yang mengacung-acungkan senjata tajam kepada saudaranya, maka sesungguhnya para
malaikat akan melaknatnya hingga ia meletakkannya. Meskipun (orang yang
diacung-acungi itu adalah) saudara kandungnya” [Diriwayatkan oleh
Muslim no. 2616].
عن أبي هريرة قال رسول الله صلى الله عليه وسلم "لا يشير أحدكم
إلى أخيه بالسلاح. فإنه لا يدري أحدكم لعل الشيطان ينزع في يده. فيقع في حفرة من
النار".
Dari Abu Hurairah : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam :“Janganlah salah seorang di antara kalian
mengacung-acungkan senjatanya kepada saudaranya. Karena salah seorang di antara
kalian tidak tahu barangkali syaithan merebut senjata itu dari tangannya, yang
kemudian (dengan itu) ia dijebloskan ke dalam satu lembah di neraka” [Diriwayatkan
oleh Al-Bukhaariy no. 7072 dan Muslim no. 2617].
43. Orang yang Mencap Wajah dengan Besi Panas
عن جابر. قال : نهى رسول الله صلى الله عليه وسلم عن الضرب في الوجه،
وعن الوسم في الوجه.
Dari Jaabir, ia berkata : “Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam melarang memukul di bagian wajah dan mengecap dengan
besi panas di bagian wajah” [Diriwayatkan oleh Muslim no. 2116].
عن جابر ؛ أن النبي صلى الله عليه وسلم مر عليه حمار قد وسم في وجهه.
فقال (لعن الله الذي وسمه).
Dari Jaabir : Bahwasannya Nabi shallallaahu ‘alaihi
wa sallam pernah berpapasan dengan seekor keledai yang dicap dengan
besi panas di wajahnya. Maka beliau bersabda : “Allah melaknat orang
yang melakukannya” [Diriwayatkan oleh Muslim no. 2117].
44. Orang yang Menghalang-Halangi Hukum
Qishash
عن ابن عباس قال : قال رسول اللّه صلى اللّه عليه وسلم: "من قتل
في عمِّيَّا أو رمِّيَّا يكون بينهم بحجرٍ أو بسوطٍ فعقله عقل خطأ، ومن قتل عمداً
فقود يديه، فمن حال بينه وبينه فعليه لعنة اللّه والملائكة والناس أجمعين".
Dari Ibnu ‘Abbaas, ia berkata : Telah bersabda
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Barangsiapa
terbunuh dan tidak diketahui siapa pembunuhnya, atau tewas karena lemparan batu
atau cambuk; maka tebusannya seperti tebusan pembunuhan yang dilakukan dengan
tidak sengaja. Barangsiapa dibunuh dengan sengaja, maka pelakunya harus
diqishash. Barangsiapa yang menghalang-halangi hukman qishash itu, maka ia akan
dilaknat oleh Allah, para malaikat, dan seluruh manusia” [Diriwayatkan
oleh Abu Dawud no. 4591, An-Nasaa’iy 8/40, dan Ibnu Maajah no. 2635;
dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albaaniy dalamShahih Sunan Abi Dawud 3/113].
45. Pencuri Kain Kafan di Kuburan
عن عائشة رضي الله عنها أن رسول الله صلى
الله عليه وسلم لعن المختفي والمختفية
Dari ‘Aisyah radliyallaahu ‘anhaa :
“Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam melaknat
laki-laki dan wanita yang mencuri kain kafan (di kuburan)” [Diriwayatkan oleh
Al-Baihaqiy 8/270; dishahihkan olh Asy-Syaikh Al-Albaaniy dalam Ash-Shahiihah no.
2148].
46. Orang yang Mengikat Hewan Lalu Dijadikan
Sasaran Anak Panah
عن سعيد بن جبير قال : خرجت مع ابن عمر من
منزله فمررنا بفتيان من قريش نصبوا طيرا يرمونه وقد جعلوا لصاحب الطير كل خاطئة من
نبلهم قال فلما رأوا ابن عمر تفرقوا فقال ابن عمر من فعل هذا لعن الله من فعل هذا
أن رسول الله صلى الله عليه وسلم لعن من اتخذ شيئا فيه الروح غرضا.
Dari Sa’iid bin Jubair, ia berkata : Aku keluar bersama Ibnu
‘Umar dari tempat kediamannya. Lalu kami melewati beberapa orang pemuda Quraisy
yang sedang mengikat seekor burung untuk melemparinya dengan panah. Mereka
membayar setiap bidikan yang meleset kepada pemilik burung. Saat melihat Ibnu
‘Umar, mereka pun bubar. Ibnu ‘Umar berkata : “Siapa yang melakukan ini ? Allah
melaknat orang yang melakukan ini. Bahwasannya Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam melaknat orang yang menjadikan makhluk bernyawa
sebagai sasaran anak panah” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhariy no. 5515, Muslim no.
1958, Abu ‘Awaanah 5/195, Ahmad 2/56, An-Nasaa’iy 7/238, Abu Ya’laa no. 5652,
Al-Baihaqiy 9/334, dan yang lainnya].
47. Orang yang Menyiksa Binatang
عن بن عمر عن النبي صلى الله عليه وسلم قال
لعن الله من مثل بالحيوان
Dari Ibnu ‘Umar, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa
sallam, beliau bersabda : “Allah melaknat orang yang menyiksa
binatang” [Diriwayatkan oleh Ahmad 1/238 & 2/43 & 2/103,
An-Nasaa’iy 7/238, Ibnu Hibbaan no. 5617, Al-Haakim 4/234, dan yang lainnya;
dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Arna’uth dalam takhrij Shahih Ibni
Hibbaan 12/434].
Alhamdulillah selesai…… Semoga ada manfatnya…
[abul-jauzaa’, perumahan ciomas permai – http://abul-jauzaa.blogspot.com].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar