Keyword

Abu Bakar Ash-Shidiq (2) Abu Daud (1) Abu Hurairah (2) Adab (2) Adam 'Alaihisalam (2) Adu Domba / Namimah (1) Adzab Allah (1) Agama (1) Ahli Bait (1) Ahlul Hadits (9) Ahlussunnah (2) Aib (1) Air Seni (1) Aisyah (1) Akhirat (1) Akhlak (37) Akhlaq (3) Al-Firqatun An-Najiyah (9) Al-Lajnah Ad-Daimah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta (1) Al-Qur'an (11) alam (1) Alam Semesta (4) Ali bin Abi Tholib (1) Aliran Sesat (3) Alkohol (6) Amal (4) Amanah (1) Amirul Mu'minin (1) Anak (1) Anak Cucu dan Mantu Rasulullah (1) Anak Haram (1) Anak Yatim (1) Anak Yatim. Puasa Asyura (1) Aqidah (83) as (1) Asma' Allah (3) At-Tirmidzi (1) Aurat (2) Ayah Dan Ibu (Orang Tua) (2) Ayat Dan Hadits (4) Ayat Kursi (3) Azab Kubur (3) Bantahan (8) Bayi (1) Beda Agama (1) Bejana (1) Belajar Islam (3) Bencong (1) Berenang. Olah Raga (1) Berkah (1) Bersedekap (1) Bid'ah (28) Bid'ah Hasanah (1) Bid'ah Pembagiannya (1) Binatang (2) Biografi (11) Birul Walidain (3) Blogger (1) Bom (2) Buah (1) Buah Manggis (1) Buah Pepaya (1) Buah Pete (1) Buah Semangka (1) Buah Sirsak (5) Bukhary (1) Bulan Muharram (1) Bulan Syawal (1) Bulughul Maram (1) Bunuh (1) Bunuh Diri. (2) Cerai (1) Ceramah (2) Cinta (5) Cinta Nabi (3) Da'i (2) Dajjal (1) Dakwah (8) Dalam Kendaraan Dan Pesawat (1) Daun Salam (1) Debat (1) Dimana Allah (2) Din (1) Do'a (21) Do'a Zakat (2) Duduk Diantara Dua Sujud (1) Duduk Istirahat (1) Dukun (4) Dzikir (9) Dzikir Pagi Dan Petang (4) Etika (1) Faham (3) Fanatik (1) Fatwa (20) Fikih (34) Fikih Ciuman (1) Fiqih (13) Fiqih Shalat (9) Firqah (8) Fitnah (1) Futur (1) Gambar / Lukisan (3) Gereja (1) Ghuluw (7) Golongan (1) Habaib / Habib (2) Haddadiy (1) Hadits (41) Hadits Arba'in (12) Hadits Lemah (7) Hadits Palsu (7) Hajr (1) Halal Haram (3) Halal Haram Makanan Minuman (3) Hamil (10) Hamil Dan Menyusui (9) Hamil Diluar Nikah (1) Harakah (1) Haram (2) Hari Iedul Fitri (2) Hari Raya (7) Harut Dan Marut (3) Hasad (1) Hasmi (1) Hati (11) Hijab (2) Hijab Jilbab Cadar (1) Hipnotis (2) Hisab (2) Hizbiy (1) Hjab Jilbab Cadar (1) Hukum (8) Hutang (3) I'tidal (1) I'tikaf (7) Ibadah (16) Ibnul Jauzi (1) Ibnul Qayyim (1) Idris 'Alaihisalam (1) Ihsan (1) Ikhlas (7) Ilmu (2) Ilmu Agama (2) Ilmu Hadits (11) Ilmu Komputer (1) Ilmu Pengasih / Pelet (1) Ilmu Pengasih / Pelet / Tiwalah (1) Ilmu Pengetahuan (2) Imam (14) Imam Ad-Darimi (1) Imam Ahmad (1) Imam An-Nasa'i (1) Imam Ibnu Majah (1) Imam Malik (1) Imam Muslim (1) Imam Nawawi (12) Imam Syafi'i (20) Iman (4) Imsak (1) Info Dakwah (2) Insan Kamil (1) Islam (2) Isra' Mi'raj (1) Istri (2) Istri-istri Rasulullah (3) ITE (3) Jalalain (1) Jampi / Mantra (1) Jantung (1) Jibril (1) Jihad (5) Jima (1) Jimat / Tamimah (2) Jin (8) Jual Beli (1) Kafir (2) Karomah (1) Kata Aku Dan Kami Dalam Al-Qur'an (2) Kaum Padri (1) Keajaiban (1) Kehidupan (1) Keluarga (2) Keluarga Rasulullah (1) Keraguan / Was-was (1) Kesehatan (20) Khamer (3) Khawarij (2) Khitan (1) Khusyu' (2) Kiamat (10) Kisah Nyata (1) Kisah Teladan (13) Kitab (2) Kubur (6) Laknat (1) Lamar/Pinangan (1) Lemah Lembut (1) Luar Angkasa (1) Maaf (1) Mabuk (2) Mahram (1) Makam / Kuburan (5) Makanan Minuman (1) Maksiat (7) Malaikat (3) Malam Lailatul Qadar (3) Mandi (1) Manhaj Salaf (16) Marah (1) Mashalih Murshalah (1) Masjid (6) Mata 'Ain (1) Maulid Nabi (6) Membungkukkan Badan (2) Mencium Tangan (3) Menyusui (1) Mimpi (1) Minuman (1) Muawiyyah (1) Mubaligh (2) Mudik Lebaran (1) Muhammad Shalallahu'alaihi wa Salam (2) MUI (2) Musik (1) Muslimah (16) Nabi (10) Najd (1) Najis (1) Nasab (1) Nasehat (46) Neraka (4) Niat (7) Niat Puasa Ramadhan (2) Nikah (20) Nikmat Kubur (3) Nyanyian (2) Obat (3) Oral Seks (1) Pacaran (1) Pakaian (1) Paranormal (3) Parfum (1) Pecandu Internet (1) Pegunungan Dieng (1) Pendidikan (2) Pengobatan (2) Penuntut Ilmu (4) Penutup Aurat (1) Penyakit Hati (4) Perbedaan (1) Pernikahan (10) Perpecahan Ahlul Bid'ah (1) Persatuan Ahlussunnah (3) Perselisihan (2) Peta (1) Petasan Mercon Kembang Api (2) Photo (3) Piring (1) Pria (1) Puasa (21) Puasa 3 Hari Tiap Bulan (1) Puasa Arafah (1) Puasa Asyura (2) Puasa Daud (1) Puasa Muharram (1) Puasa Qadha Fidyah (10) Puasa Ramadhan (45) Puasa Senin Kamis (2) Puasa Sunnah (4) Puasa Sya'ban (1) Puasa Syawal (3) Pujian (2) Qadha (9) Qunut (1) Radio (2) Rahasia (1) Ramadhan (48) Ramalan (2) Rambut (1) Rasul (9) Rasulullah (4) Remaja (3) Riba (2) Riya' (3) Rizki (1) Rokok (5) Ruh (2) Ruku' (1) Rukun Iman (2) Rukun Islam (1) Rumah Tangga (2) Ruqyah (2) Sabar (6) Safar (1) Sahabat (12) Sakit (1) Salafiy (14) Salam (2) Sanad (1) Sejarah (1) Seks / Sex (1) Seledri (1) Semir (1) Shahabiyyah (5) Shalat (39) Shalat Dhuha (3) Shalat Ied (4) Shalat Jama'ah (1) Shalat Jum'at (2) Shalat Tarawih (2) Shalawat (3) Shirath Jembatan Diatas Neraka (1) Sifat-sifat Allah (18) Sihir (11) Simbol (1) Suami-Istri (4) Sujud (2) Sum'ah (1) Sunnah (6) Surat (2) Surat Al-'Ashr (1) Surat Al-Fatihah (1) Surat Ibrahim Ayat 27 (1) Surga (6) Sutra (1) Syafa'at (3) Syafi'i (1) Syaikh (1) Syaikh Abdul Aziz Bin Baz (3) Syaikh Abdurrozzaq Bin Abdul Muhsin Al-Abbad (2) Syaikh Ibnu Jibrin (1) Syaikh Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd (1) Syaikh Muhammad Bin Shalih Al-Utsaimin (12) Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani (2) Syaikh Muqbil Bin Hadi Al-Wadi'i (1) Syaikh Shalih Fauzan Bin Abdillah Al-Fauzan (4) Syaikhul Islam (3) Syaikhul Islam Abu Ismail Ash-Shabuni (3) Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah (25) Syair (1) Syaithan / Setan (5) Syari'at (1) Syi'ah (5) Syiah (5) Syirik (18) Ta'addud / Poligami (1) Tabdi (1) Tafsir (7) Tahdzir (1) Tahun Baru (3) Tajwid (1) Takbiiratul Ihram (1) Takdir (2) Takfiri (2) Taklid (1) Talak (1) Tangis (1) Tarahum Mohon Rahmat (1) Tarikh (7) Tasyabuh (9) Tasyahud Akhir (1) TASYAHUD AWWAL (1) Taubat (3) Tauhid (73) Tauhid Asma Wa Sifat (2) Tauhid Rububiyyah (1) Tauhid Uluhiyyah (1) Tawasul (3) Tazkiyatun Nufus (25) Teman (1) Terjemahan Al-Qur'an (1) Tertawa (1) Thaifatul Manshurah (8) Timbangan (1) Tipu Muslihat Abu Salafy (1) Touring (1) Tsa'labah Bin Hathib (1) Turun Sujud (1) TV (2) Ucapan (3) Ujub (8) Ulama (8) Umar bin Khattab (2) Umum (1) Undang-undang (3) Usap Muka (1) Valentine's Day (2) Video (5) Wahabi (2) Wali (2) Wanita (12) Waria (1) Wudhu (3) Wudhu Wanita (1) Zakat (10) Zakat Fitri (9) Zinah (3)

Jumat, 30 Desember 2011

HATI PENYAKIT DAN OBATNYA BAGIAN KE 1

Hati Penyakit Dan Obatnya 1


 NHawadaa Chan

^ HATI, Penyakit dan Obatnya 1 ^
Disusun oleh: Abu Ubaidillah alBamalanjy

- غَفَرَ الُ لَهُ وَلِوَالِدَيْهِ -

Sesungguhnya, segala puji senantiasa kita panjatkan kepada Allah, Pemilik sifatsifat yang maha tinggi lagi terpuji dan nama-nama yang maha indah. Yang telah menciptakan hambaNya dan memberikan berbagai kenikmatan kepada mereka serta tidak meninggalkan mereka begitu saja. Bahkan menjadikan mereka sebagai tempat untuk diperintah dan dilarang, mewajibkan mereka untuk memahami petunjukNya dan

membagi mereka kepada golongan yang bahagia dan golongan yang celaka. Dialah Allah yang menguasai hati seluruh hambaNya, siapa saja yang diberi petunjuk olehNya tidak ada seorang pun yang akan menyesatkannya, dan siapa saja yang Dia sesatkan, tidak ada seorang pun yang mampu memberi petunjuk kepadanya.

Shalawat dan salam senantiasa kita sampaikan kepada hamba dan utusan Allah, yang telah menuntun umatnya kepada jalan Allah yang lurus dan menjelaskan kepada mereka dengan gamblang, barangsiapa yang menyimpang dan menyelisihi beliau tentu akan mengalami kebinasaan. Karena tidak ada jalan menuju kebaikan dan perbaikan melainkan melalui jalan yang telah beliau tempuh.

SYUKUR KEPADA ALLAH 

Tatkala Allah telah menetapkan bahwa manusia diciptakan untuk beribadah kepadaNya semata, agar mendapat keridhaan dan kecintaan dariNya, maka Allah memberikan kepada mereka berbagai sarana untuk mencapai tujuan tersebut, berupa hati, penglihatan, pendengaran dan anggota badan, sebagai karunia dan anugerah dariNya.

Sehingga, barangsiapa yang menggunakan kenikmatan-kenikmat an tersebut untuk menaatiNya, menempuh jalan ma’rifah kepadaNya melalui petunjuk yang Dia arahkan, sedangkan dia tidak mencari jalan lain yang menyimpang darinya, berarti dia telah mensyukuri kenikmatan-kenikmat an yang telah diberikan kepadanya. Allah telah berfirman,

وَاللّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمّهَاتِكُمْ ل تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السّمْعَ وَالبْصَككارَ وَالفْئِدَةَ لَعَلّكُككمْ

تَشْكُرُونَ

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” (an-Nahl: 78)

Sebaliknya, orang yang menggunakan kenikmatan-kenikmat an tersebut hanya untuk memenuhi kehendak diri dan hawa nafsunya, tidak memperhatikan hak Allah sebagai pencipta dan pemberi kenikmatan, maka dia akan merugi ketika dimintai pertanggungjawaban atasnya, menyesal dan bersedih dengan kesedihan yang lama. Karena mau tidak mau, pasti akan ditegakkan perhitungan atas hak anggota badan yang telah Allah berikan kepada hambaNya. Allah berfirman,

وَل تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنّ السّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُول

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (al-Isra`: 36)1

KEDUDUKAN HATI DAN URGENSINYA 

Oleh karena itu, seorang yang beriman kepada Allah dan hari akhir tentu akan memperhatikan amalan-amalannya. Dia akan senantiasa berusaha memperbagus amalanamalannya, sehingga dia benar-benar ditulis oleh Allah sebagai orang yang bersyukur atas kenikmatan-kenikmat an yang telah diberikan kepadanya. Maka ketahuilah, – semoga Allah senantiasa membimbing kita kepada kebaikan – bahwa semua kebaikan bergantung kepada hati yang ada dalam dada. Rasulullah bersabda,

ألَ وَإنّ فِي الَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَت صَلَحَ الْجَسَدُ كُلّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلّهُ ، ألَ وَهِيَ القَلْبُ

“Ketahuilah, sesungguhnya dalam jasad ini ada segumpal daging, jika segumpal daging itu baik, maka seluruh jasad pun akan menjadi baik. Dan jika segumpal daging itu rusak, maka seluruh jasad pun akan menjadi rusak. Ketahuilah, bahwa segumpal daging itu adalah hati.”2

Al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani berkata,

“Beliau mengkhususkan hati dengan hal tersebut karena hati adalah pemimpin badan. Dengan baiknya pemimpin, maka rakyat akan menjadi baik, dengan rusaknya pemimpin, rakyat pun menjadi rusak. Dan dalam hadits ini terdapat peringatan untuk mengagungkan kedudukan hati dan anjuran untuk memperbaikinya. ..”3

Memang benar apa yang beliau katakan, bahwa kedudukan hati terhadap anggota badan adalah bagaikan raja yang menguasai rakyatnya. Dimana seluruh anggota badan akan tergerak ketika ada perintah dari hati, sedangkan hati menggunakan dan mengatur anggota badan dengan kehendaknya. Sehingga anggota badan akan mengikuti kehendak, niat dan azam yang ada di dalam hati. Jika hati memiliki niat dan kehendak yang baik, maka amalan baik pun akan dinilai baik. Sebaliknya, jika hati memiliki niat dan kehendak yang buruk, maka suatu amalan meskipun dilihat baik secara lahir, tidak akan dinilai baik pada hakikatnya.

Dan syariat Islam yang mulia ini telah menjadikan timbangan untuk amalan yang diterima dengan dua syarat, tidak akan diterima suatu amalan jika hanya memenuhi satu syarat darinya.

Pertama, ikhlash yang ada di dalam hati.
Kedua, kesesuaian amalan dengan tuntunan syariat Islam.

Kemudian, tatkala iblis, musuh Allah mengetahui bahwa inti kebaikan ada pada hati dan bergantung kepadanya, dia pun memfokuskan gangguannya pada hati dengan memberikan was-was, menghadapkannya dengan berbagai syahwat, memperindah berbagai amalan dan keadaan yang akan menghalangi hamba dari jalan yang lurus dan membentangkan berbagai sebab kesesatan yang akan menghalanginya dari sebab-sebab taufik. Untuk itu, dia pun menyiapkan berbagai jerat dan jaring yang menipu. Jika

seorang hamba selamat dari jerat dan jaring tersebut, dia tidak akan lepas dari gangguan atau halangan yang disebabkan olehnya.4

Dengan demikian, nyatalah bagi kita untuk benar-benar memperhatikan, memperbaiki, membersihkan dan menjaga hati-hati kita dari segala hal yang akan merusaknya. Bahkan perhatian terhadap hati bisa dikatakan lebih besar dibandingkan amalan lahiriyah. Karena amalan lahiriyah akan muncul dan menjadi baik dengan baiknya hati.

Ketika menjelaskan hadits di atas, Imam Nawawi berkata,

“Dalam hadits ini terdapat penegasan untuk berusaha memperbaiki hati dan menjaganya dari kerusakan.”5

Dan penjagaan kesehatan hati akan terwujud dengan tiga hal, sebagaimana penjagaan kesehatan badan juga demikian.

1. Menjaga kekuatan hati, yaitu dengan keimanan dan ketaatan-ketaatan kepada Allah.

2. Perlindungan dari hal yang merusak dan berbahaya, yaitu dengan menjauhi dosadosa, kemaksiatan dan berbagai penyimpangan.

3. Menghilangkan segala unsur merusak yang telah melekat padanya, yaitu dengan bertaubat dan meminta ampunan kepada Allah.6

PEMBAGIAN HATI 

Sebagaimana Allah yang memberi kehidupan dan mematikan jasad hambahambaNya, Dia jugalah yang menghidupkan dan mematikan hati hamba-hambaNya. Allah berfirman,

وَكَذَلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا مِنْ أَمْرِنَا مَا كُنْتَ تَدْرِي مَا الْكِتَابُ وَل اليَانُ وَلَكِنْ جَعَلْنَاهُ نُورًا نَهْدِي

بِهِ مَنْ نَشَاءُ مِنْ عِبَادِنَا وَإِنّكَ لَتَهْدِي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

“Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu ruh (al-Quran) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah al-Kitab (al-Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan al-Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengannya siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan Sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (asy-Syura: 52)

Syekh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di, ketika menafsirkan ayat tersebut berkata,

“Dan demikianlah, manakala Kami telah beri wahyu kepada para rasul sebelummu, Kami wahyukan kepadamu ruh dengan perintah Kami, yaitu al-Qur`an yang mulia ini. Dia menamakan al-Qur`an dengan ruh karena dengan ruh jasad akan hidup, sedangkan dengan al-Qur`an, hati-hati dan ruh-ruh akan menjadi hidup, dan akan hidup pula dengannya kemaslahatan- kemaslahatan dunia dan agama, karena di dalamnya terdapat kebaikan yang banyak dan ilmu yang melimpah.”7

Ketika jasad manusia terbagi menjadi tiga, jasad yang hidup sehat, jasad yang mati dan jasad yang sakit, maka hati pun demikian, terbagi menjadi hati yang hidup sehat, hati yang mati dan hati yang sakit.

Dan Allah telah mengumpulkan tiga macam hati ini dalam firmanNya,

وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ وَل نَبِيّ إِل إِذَا تَمَنّى أَلْقَى الشّيْطَانُ فِي أُمْنِيّتِهِ فَيَنْسَخُ اللّهُ مَككا يُلْقِككي

الشّيْطَانُ ثُمّ يُحْكِمُ اللّهُ آيَاتِهِ وَاللّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ ( 52 ) لِيَجْعَلَ مَا يُلْقِي الشّيْطَانُ فِتْنَةً لِلّذِينَ فِككي قُلُككوبِهِمْ

مَرَضٌ وَالْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ وَإِنّ الظّالِمِيَ لَفِي شِقَاقٍ بَعِيدٍ ( 53 ) وَلِيَعْلَمَ الّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ أَنّهُ الْحَقّ مِنْ رَبّككَ

( فَيُؤْمِنُوا بِهِ فَتُخْبِتَ لَهُ قُلُوبُهُمْ وَإِنّ اللّهَ لَهَادِ الّذِينَ آمَنُوا إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ ( 54

"Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang Rasul pun dan tidak (pula) seorang Nabi, melainkan apabila ia mempunyai sesuatu keinginan, syaitan pun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu. Allah menghilangkan apa yang dimasukkan oleh syaitan itu, dan Allah menguatkan ayat-ayatNya. Dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Agar Dia menjadikan apa yang dimasukkan oleh syaitan itu, sebagai cobaan bagi orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan yang keras hatinya. Dan sesungguhnya orang-orang yang zhalim itu, benar-benar dalam permusuhan yang sangat. Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya al-Qur`an itulah yang hak dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya. Dan sesungguhnya Allah adalah pemberi petunjuk bagi orangorang yang beriman kepada jalan yang lurus." (al-Hajj: 52-54)

Maka dalam ayat ini Allah menjadikan hati ada tiga macam, dua hati yang mendapat fitnah (cobaan) dan satu hati yang selamat. Dua hati yang mendapat cobaan itu adalah hati yang ada penyakit padanya dan hati yang keras. Sedangkan hati yang selamat adalah hati yang beriman, yang senantiasa kembali kepada Rabbnya, yaitu yang merasa tenang kepadaNya, tunduk, pasrah dan patuh kepadaNya.8

FootNote:

1 Lihat Mawaridul Aman al-Muntaqa min Ighatsatil Lahafan fi Mashayidisy Syaithan, karya Syekh Ali Hasan al-Halabi, hlm. 30

2 Riwayat al-Bukhari (1/19) dan Muslim (1219) dari Nu’man bin Basyir.

3 Fathul Bari Syarh Shahih al-Bukhari dalam Kitab al-Iman Bab Fadhli Man Istabra`a Lidinihi.

4 Lihat Mawaridul Aman, hlm. 31

5 Syarh Shahih Muslim, karya Imam Nawawi dalam Kitab al-Musaqah Bab Akhdzil Halal Wa Tarkisy Syubuhat

6 Lihat Mawaridul Aman, hlm. 48

7 Taisirul Karimir Rahman fi Tafsiri Kalamil Mannan karya Syekh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di hlm. 762

8 Mawaridul Aman, hlm. 37-38


Sumber : UNell NHawadaa Chan 

Bersambung Disini :
Hati Penyakit Dan Obatnya 2 :
http://abdullahissgafa.blogspot.com/2011/12/hati-penyakit-dan-obatnya-bagian-ke-2.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar