Apa Hukum Memakai Smiley / Emoticons ?
1. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda :
(( ويستدل بالحديث المذكور أيضا على أن قطع غير الرأس من الصورة كقطع نصفها الأسفل ونحوه لا يكفي ولا يبيح استعمالها ، ولا يزول به المانع من دخول الملائكة ، لأن النبي صلى الله عليه وسلم أمر بهتك الصور ومحوها وأخبر أنها تمنع من دخول الملائكة إلا ما امتهن منها أو قطع رأسه ، فمن ادعى مسوغا لبقاء الصورة في البيت غير هذين الأمرين فعليه الدليل من كتاب الله أو سنة رسوله عليه الصلاة والسلام ))
Di dalam hadist ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan ada tidaknya kepala sebagai ukuran boleh tidaknya keberadaan gambar mahluk bernyawa. Jika kepalanya ada maka tidak boleh, dan jika kepalanya tidak ada maka boleh.
Kedua : Badan kalau dipotong kepalanya maka akan seperti bentuk pohon, sebagaimana dalam hadist , akan tetapi kalau kepala dipotong badannya saja maka tetap berbentuk mahluk yang bernyawa.
ولأن النبي صلى الله عليه وسلم أخبر أن الصورة إذا قطع رأسها كان باقيها كهيئة الشجرة ، وذلك يدل على أن المسوغ لبقائها خروجها عن شكل ذوات الأرواح ومشابهتها للجمادات ، والصورة إذا قطع أسفلها وبقي رأسها لم تكن بهذه المثابة لبقاء الوجه ، ولأن في الوجه من بديع الخلقة والتصوير ما ليس في بقية البدن ، فلا يجوز قياس غيره عليه عند من عقل عن الله ورسوله مراده . وبذلك يتبين لطالب الحق أن تصوير الرأس وما يليه من الحيوان داخل في التحريم والمنع؛ لأن الأحاديث الصحيحة المتقدمة تعمه
((أن قوله ” حتى تصير كهيئة الشجرة ” ، دليل على أن التغيير الذي يحل به استعمال الصورة ، إنما هو الذي يأتي على معالم الصورة ، فيغيرها حتى تصير على هيئة أخرى مباحة كالشجرة . و عليه فلا يجوز استعمال الصورة و لو كانت بحيث لا تعيش لو كانت حية كما يقول بعض الفقهاء ، لأنها في هذه الحالة لا تزال صورة اسما و حقيقة ، مثل الصور النصفية ، و أمثالها))

APA HUKUM MEMAKAI SMILEY / EMOTICONS ?
4 JANUARY 2010
Tanya :
Assalamu’alaikum.
Ustadz,bagaimanakah hukum smiley seperti yang ada di Yahoo Messenger (YM)? Apakah smiley termasuk gambar yang menyerupai makhluk hidup? Jazakallahu khoiran.
Ustadz,bagaimanakah hukum smiley seperti yang ada di Yahoo Messenger (YM)? Apakah smiley termasuk gambar yang menyerupai makhluk hidup? Jazakallahu khoiran.
(Ikhsan Jaya)
Jawab :
Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuhu.
Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuhu.
Menurut pendapat yang kuat bahwa menggambar mahluk bernyawa
dengan menghilangkan sebagian anggota badan, yang orang tidak mungkin hidup
tanpanya (seperti menghilangkan dada, perut), dengan tetap menyisakan kepalanya
termasuk di dalam larangan menggambar mahluk bernyawa
Ini adalah pendapat sebagian Syafi’iyyah (Lihat Nihayatul
Muhtaj 6/375, Asna Al-mathalib wa Hasyiyatuhu 3/226),
dan pendapat sebagian Hanabilah zaman sekarang (Lihat Fatawa wa Rasail
Syeikh Muhammad bin Ibrahim 1/189-190)
Diantara dalil-dalilnya :
1. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda :
((أتاني جبريل عليه السلام فقال لي أتيتك
البارحة فلم يمنعني أن أكون دخلت إلا أنه كان على الباب تماثيل وكان في البيت قرام
ستر فيه تماثيل وكان في البيت كلب فمر برأس التمثال الذي في البيت يقطع فيصير
كهيئة الشجرة ومر بالستر فليقطع فليجعل منه وسادتين منبوذتين توطآن ومر بالكلب
فليخرج)) ففعل رسول الله صلى الله عليه و سلم
“Jibril ‘alaihissalam telah datang kepadaku seraya
berkata: Aku telah datang kepadamu tadi malam, dan tidaklah menghalangiku untuk
masuk (rumah) kecuali karena ada patung di depan pintu, ada tirai yang
bergambar (mahluk hidup), dan ada anjing di rumah. Maka hendaklah dipotong
kepala patung yang ada di rumah sehingga berbentuk pohon, dan hendaklah tirai
tersebut dipotong kemudian dijadikan dua bantal yang dijadikan sandaran, dan
hendaknya anjing tersebut dikeluarkan, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam melakukannya”
(HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzy, dan dishahihkan
Syeikh Al-Albany)
Di dalam hadist ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam hanya membolehkan keberadaan gambar mahluk bernyawa jika
dilakukan salah satu dari 2 perkara:
Pertama : Dipotong kepalanya
Kedua : Dihinakan (digunakan untuk perkara-perkara yang tidak ada
penghormatan di dalamnya)
Dan bukan dengan cara menghilangkan anggota badan lain
(selain kepala) yang orang tidak mungkin hidup tanpanya, seperti menghilangkan
dada atau perut
Berkata Syeikh Bin Baz:
(( ويستدل بالحديث المذكور أيضا على أن قطع غير الرأس من الصورة كقطع نصفها الأسفل ونحوه لا يكفي ولا يبيح استعمالها ، ولا يزول به المانع من دخول الملائكة ، لأن النبي صلى الله عليه وسلم أمر بهتك الصور ومحوها وأخبر أنها تمنع من دخول الملائكة إلا ما امتهن منها أو قطع رأسه ، فمن ادعى مسوغا لبقاء الصورة في البيت غير هذين الأمرين فعليه الدليل من كتاب الله أو سنة رسوله عليه الصلاة والسلام ))
“Hadist di atas dijadikan dalil bahwa memotong selain kepala
seperti memotong separuh badan bagian bawah atau yang semisalnya adalah tidak
cukup dan tidak boleh menggunakannya, dan ini tetap menjadi penghalang masuknya
malaikat (ke dalam rumah), karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan
untuk mengoyak gambar dan menghapusnya, dan beliau mengabarkan bahwa hal ini
menghalangi malaikat masuk rumah, kecuali gambar yang dihinakan atau dipotong
kepalanya. Maka barangsiapa yang memiliki alasan tetap dipajangnya gambar di
rumah selain kedua alasan ini maka wajib baginya mendatangkan dalil dari
kitabullah dan sunnah RasulNya.” (Majmu’ Fatawa Syeikh Bin Baz 4/219)
2. Hadist Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
الصورة الرأس فإذا قُطِع الرأس فلا صورة
“Gambar itu kepala, jika dipotong kepala maka tidak ada
gambar.”
(HR. Al-Isma’ili di dalam Mu’jamnya, dari Ibnu ‘Abbas, Dishahihkan Syeikh Al-Albany di Ash-Shahihah 4/554)
Di dalam hadist ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan ada tidaknya kepala sebagai ukuran boleh tidaknya keberadaan gambar mahluk bernyawa. Jika kepalanya ada maka tidak boleh, dan jika kepalanya tidak ada maka boleh.
3. Jangan kita qiyaskan hal ini dengan masalah memotong kepala
dan menyisakan badannya karena 2 hal:
Pertama : Kepala ini adalah anggota badan yang paling utama,
yang membedakan antara mahluk bernyawa dengan pohon dan benda mati.
Kedua : Badan kalau dipotong kepalanya maka akan seperti bentuk pohon, sebagaimana dalam hadist , akan tetapi kalau kepala dipotong badannya saja maka tetap berbentuk mahluk yang bernyawa.
Berkata Syeikh Bin Baz :
ولأن النبي صلى الله عليه وسلم أخبر أن الصورة إذا قطع رأسها كان باقيها كهيئة الشجرة ، وذلك يدل على أن المسوغ لبقائها خروجها عن شكل ذوات الأرواح ومشابهتها للجمادات ، والصورة إذا قطع أسفلها وبقي رأسها لم تكن بهذه المثابة لبقاء الوجه ، ولأن في الوجه من بديع الخلقة والتصوير ما ليس في بقية البدن ، فلا يجوز قياس غيره عليه عند من عقل عن الله ورسوله مراده . وبذلك يتبين لطالب الحق أن تصوير الرأس وما يليه من الحيوان داخل في التحريم والمنع؛ لأن الأحاديث الصحيحة المتقدمة تعمه
“Dan juga Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan
bahwa gambar kalau dipotong kepalanya maka sisanya seperti bentuk pohon, ini
menunjukkan bahwa alasan kenapa diperbolehkan adalah karena dia bukan lagi
berbentuk mahluk yang bernyawa. Dan dia lebih serupa dengan mahluk mati. Dan
gambar kalau dipotong bawahnya kemudian tersisa kepalanya maka jadinya bukan
seperti itu (tidak berganti menjadi bentuk mahluk mati), dan juga wajah ini di
dalamnya ada keindahan penciptaan dan gambar yang tidak ada di anggota badan
yang lain. Maka tidak boleh anggota badan diqiyaskan kepada kepala bagi orang
yang memahami maksud Allah dan rasulNya. Dengan demikian jelas bagi pencari
kebenaran bahwa menggambar kepala mahluk hidup adalah terlarang karena keumuman
hadist-hadisy yang shahih”
(Majmu’ Fatawa Syeikh Bin Baz 4/219).
Berkata Syeikh Al-Albany rahimahullah :
((أن قوله ” حتى تصير كهيئة الشجرة ” ، دليل على أن التغيير الذي يحل به استعمال الصورة ، إنما هو الذي يأتي على معالم الصورة ، فيغيرها حتى تصير على هيئة أخرى مباحة كالشجرة . و عليه فلا يجوز استعمال الصورة و لو كانت بحيث لا تعيش لو كانت حية كما يقول بعض الفقهاء ، لأنها في هذه الحالة لا تزال صورة اسما و حقيقة ، مثل الصور النصفية ، و أمثالها))
“ٍٍٍSesungguhnya
ucapan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Sampai menjadi bentuk
pohon” dalil bahwasanya perubahan yang membolehkan penggunaan gambar adalah
perubahan pada tanda-tanda (yang menjadikan) gambar (itu hidup) , sehingga
menjadi bentuk lain yang diperbolehkan seperti pohon, oleh karenanya tidak
boleh menggunakan gambar (mahluk bernyawa) meskipun dia tidak mungkin hidup
dengan cara seperti itu, karena dalam keadaan seperti ini dia masih gambar
mahluk bernyawa baik nama maupun hakikatnya, seperti foto setengah
badan dan yang semisalnya” (Silsilah Al-Ahadist Ash-Shahihah 1/693)
Dengan demikian kita bisa mengambil kesimpulan bahwa
penggunaan smiley atau icon atau الوجوه التعبيرية (ekspresi wajah)
seperti yang ada di YM tidak diperbolehkan. Apalagi terkadang di dalamnya ada
hal yang tidak sesuai dengan adab islami.Alhamdulillah, perasaan masih bisa kita
ungkapkan dengan kata-kata.
Wallahu a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar