Mereka Tidak Akan Mencium Baunya Surga

http://www.facebook.com/notes/salim-ibnu-abdul-choliq/mereka-tak-akan-mencium-bau-surga/2497811765849

MEREKA TAK AKAN MENCIUM BAU SURGA
oleh Salim Ibnu Abdul
Choliq pada 3 Februari 2012 pukul 16:38
Dalam hadits-hadits Rasulullah banyak dijumpai penjelasan
berbagai amalan-amalan yang bisa memasukkan seseorang ke dalam surga.
Sebaliknya, kita juga mendapatkan hadits yang bisa menjauhkan seseorang dari
surga, dengan berbagai bentuk ancaman.Diantara ancaman bagi pelaku kemaksiatan
adalah dia tidak akan mencium bau surga. Seandainya bau surga saja dia tidak
dapatkan, apakah dia akan masuk surga? Dan alangkah banyaknya amalan yang
diancam dengan ancaman ini, Berikut beberapa penjelasan dari kemaksiatan yang
dapat menghalangi seseorang dari bau surga...
MENASABKAN DIRI KEPADA SELAIN BAPAKNYA
Rasulullah ﷺ
bersabda, “Barangsiapa menasabkan diri kepada selain bapaknya, dia tidak akan
mencium bau surga dan sesungguhnya bau surga bisa didapati pada jarak
perjalanan 70 tahun.” (HR.Ahmad, dishahihkan oleh al-Albani dalam ash-Shahihah
2307)
MENYEMIR RAMBUT DENGAN WARNA HITAM
"Ketika Nabi صلی الله عليه وسلم melihat kepala dan
jenggot Walid ash-Shiddiq seperti pohon Tsaghomah berwarna putih, maka beliau
bersabda,
غَيِّرُوْا هذَا بِشَيْءٍ وَاجْتَنِبُوْا السَّوَادَ
"Rubahlah (warna) rambut ini dengan sesuatu dan
jauhilah warna hitam."
(HR. Muslim, bab pakaian (2102) )
Dalam riwayat lain:
وَجَنِّبُوْهُ السَّوَادَ
"Dan jauhilah warna hitam darinya."
Kemudian hadits Ibnu Abbas, yang diriwayatkan Imam Ahmad,
Abu Daud dan an-Nasai dengan sanad yang shahih dari Ibnu Abbas رضي الله عنه, bahwa Nabi صلی الله
عليه وسلم bersabda,
يَكُوْنُ قَوْمٌ فيِ آخِرِ الزَّمَانِ يَخْضِبُوْنَ بِالسَّوَادِ
كَحَوَاصِلِ اْلحَمَامِ لاَ يَرِيْحُوْنَ رَائِحَةَ اْلجَنَّةِ
"Kelak pada akhir zaman akan muncul kaum yang menyemir
ram-butnya dengan warna hitam seperti tembolok burung merpati, mereka tidak
akan mencium bau harum surga."
(HR. Abu Dawud, bab bepergian (4212); an-Nasai, bab
perhiasan (5075); Ahmad (2466))
WANITA BERPAKAIAN TAPI TELANJANG
Rasulullah ﷺ
bersabda, “Dua golongan termasuk ahli neraka saya belum pernah melihatnya, suatu
kaum memegang cambuk seperti ekor sapi yang digunakan untuk mencambuki manusia
dan wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang, sesat dan menyesatkan, kepala
mereka seperti punuk unta yang miring. Mereka tidak akan masuk Surga juga tidak
akan mencium baunya, sesungguhnya bau Surga itu tercium dari jarak sekian dan
sekian" [Hadits Riwayat Muslim]
MEMBUNUH KAFIR YANG TIDAK HALAL DIBUNUH
Perlu diketahui bagi kita semua, bahwa orang kafir ada
beberapa macam yaitu
- Kafir Harbi,
yang memerangi kaum muslimin,
- Kafir Mu’ahad,
yang memiliki perjanjian dengan kaum muslimin,
- Kafir Dzimmi,
yang tunduk di bawah kekuasaan kaum muslimin,
- Dan Kafir
musta’min, yang mencari perlindungan keamanan dari kaum muslimin.
Dan diantara keempat kafir di atas, HANYA KAFIR HARBI YANG
BOLEH DIPERANGI DAN HALAL DARAHNYA UNTUK DIBUNUH KAUM MUSLIMIN!! Selain dari
kafir Harbi, HARAM DIBUNUH!! Bahkan ada ancaman bagi orang yang membunuhnya.
Rasulullah ﷺ
bersabda,
”Barangsiapa membunuh seseorang dari ahlu dzimmah, maka dia
tidak akan mendapatkan baunya surga padahal baunya surga bisa didapati dari
perjalanan 70 tahun.” (HR.Ahmad & Nasa’i, lihat shahihul Jami’ no. 6448)
ISTRI YANG MEMINTA CERAI TANPA ALASAN YANG DIBENARKAN
SYARI’AT
Rasulullah ﷺ
bersabda,
أَيُّمَا امْرَأَةٍ سَاَلَتْ زَوْجَهَا الطَّلاَقَ مِنْ غَيْرِ بَأْسٍ
فَحَرَامٌ عَلَيْهَا رَائِحَةُ الْجَنَّةِ
"(Wanita mana saja yang meminta perceraian dari
suaminya tanpa alasan yang benar, maka haram baginya bau surga)". (HR.Abu
Dawud,Tirmidzi, Ibnu Majah, lihat Shahihul Jami’ no.2706)
Perceraian, bila terjadi tanpa alasan-alasan syar'i, berarti
hanya mengada-ada dan sekedar mempermainkan. Ini bisa menimbulkan kerusakan
bagi kehidupan, yang tentunya ditentang oleh Islam. Dimanakah orang-orang yang
sudi memikirkan akibat-akibat buruk pasca perceraian? Siapakah yang mau
memikirkan nasib anak-anaknya setelah kedua orang tuanya bercerai? Apakah dosa
dan kesalahan anak-anaknya sehingga harus menangung beban sehingga "kehilangan"
salah satu dari orang tuanya sehingga tidak lagi mendapatkan bimbingan dan
kasih sayang dengan sepenuhnya?
Ketahuilah, bahwa thalaq termasuk peristiwa yang sangat
disenangi oleh setan. Imam Muslim meriwayatkan, yang artinya:
"Sesungguhnya iblis meletakkan kerajaannya di atas air.
Lantas, mengutus pasukan-pasukannya. Prajurit yang paling dekat dengannya, ia
adalah yang paling besar fitnahnya. Kemudian salah satu dari mereka datang
untuk melaporkan: "Aku telah melakukan ini dan itu!" Maka Iblis
berkomentar: "Engkau tidak melakukan apa-apa!" Selanjutnya yang lain
datang seraya berkata: "Tidaklah aku tinggalkan (anak Adam) sampai aku
pisahkan dirinya dengan istrinya," maka Iblis mendekatkannya seraya
berseru: "Bagus benar dirimu". [HR Muslim, 2813].
MEMPELAJARI ILMU AGAMA UNTUK MENDAPATKAN DUNIA
Rasulullah ﷺ
bersabda,
"Artinya : Barangsiapa yang mempelajari suatu ilmu
dengan mengharap wajah Allah, tidaklah ia mempelajarinya melainkan untuk
memperoleh harta dunia, dia takkan mendapatkan harumnya bau surga di hari
kiamat." [Dikeluarkan oleh Abu Dawud dengan sanad yang hasan}.
Dan dikeluarkan pula oleh Turmudzi dengan sanad yang di
dalamnya ada kelemahan, dari Rasulullah صلی الله
عليه وسلم beliau bersabda.
"Artinya : Barangsiapa menuntut ilmu dengan maksud
untuk membantah ulama, atau mengumpulkan orang-orang bodoh atau memalingkan
wajah-wajah manusia kepada-Nya, niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam
neraka.". (HR.Tirmidzi)
Itulah beberapa pelanggaran yang pelakunya diancam tidak
akan mencium baunya surga. Dan perlu dipahami bahwa ancaman semacam ini dan
yang semisalnya, bukan berarti pelakunya akan kekal selama-lamanya di neraka.
Karena nash-nash ancaman seperti ini bisa mengandung 2 kemungkinan:
- Pelakunya tidak
akan mendapat bau surga selama-lamanya dan ini berlaku jika pelakunya sampai
pada derajat kekafiran.
- Tidak akan
mendapat bau surga pertama kali, akan tetapi dia disiksa dulu di Neraka sesuai
dosa dan kemaksiatan yang dilakukannya kemudian pada akhirnya dia akan
dimasukkan ke surga, selama masih ada keimanan dalam hatinya
Wallahu A’lam..
Bekasi, 3 februari 2012 (10 Rabi’ul Awal 1433)
Diketik ulang oleh: Salim Ibnu Abul Choliq
Sumber: Sakinah vol 10 no.09
Tidak ada komentar:
Posting Komentar