Hadits Dhaif Lagi Batil : Kisah Dua Malaikat Yang Mabuk, Berzina Dan Membunuh

http://abufawaz.wordpress.com

KISAH DUA MALAIKAT YANG MABUK, BERZINA DAN MEMBUNUH
قصة باطلة عن هاروت وماروت في ارتكابهما كبائر الذنوب
Posted on Desember 6, 2011
Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz, Lc
Ibnu Hibban rahimaullah
berkata: telah menceritakan kepada kami Al-Hasan bin Sufyan, ia berkata; telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah, ia berkata; telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Abi Bukair, dari Zuhair bin Muhammad, dari
Musa bin Jubair, dari Nafi’, dari Ibnu Umar radhiyallahu anhu, bahwa ia pernah
mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
إِنَّ آدَمَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا أَهْبَطَهُ
اللَّهُ تَعَالَى إِلَى الأَرْضِ ، قَالَتِ الْمَلاَئِكَةُ : أَيْ رَبِّ ،
{أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ
نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لاَ
تَعْلَمُونَ} ، قَالُوا : رَبَّنَا نَحْنُ أَطْوَعُ لَكَ مِنْ بَنِي آدَمَ . قَالَ
اللَّهُ تَعَالَى لِلْمَلاَئِكَةِ : هَلُمُّوا مَلَكَيْنِ مِنَ الْمَلاَئِكَةِ ،
حَتَّى يُهْبَطَ بِهِمَا إِلَى الأَرْضِ ، فَنَنْظُرَ كَيْفَ يَعْمَلاَنِ .
قَالُوا : رَبَّنَا ، هَارُوتُ وَمَارُوتُ . فَأُهْبِطَا إِلَى الأَرْضِ ،
وَمُثِّلَتْ لَهُمَا الزُّهَرَةُ امْرَأَةً مِنْ أَحْسَنِ الْبَشَرِ ،
فَجَاءَتْهُمَا ، فَسَأَلاَهَا نَفْسَهَا ، فَقَالَتْ : لاَ وَاللَّهِ ، حَتَّى
تَكَلَّمَا بِهَذِهِ الْكَلِمَةِ مِنَ الإِِشْرَاكِ . فَقَالاَ : وَاللَّهِ لاَ
نُشْرِكُ بِاللَّهِ أَبَدًا . فَذَهَبَتْ عَنْهُمَا ثُمَّ رَجَعَتْ بِصَبِيٍّ
تَحْمِلُهُ ، فَسَأَلاَهَا نَفْسَهَا ، فَقَالَتْ : لاَ وَاللَّهِ ، حَتَّى
تَقْتُلاَ هَذَا الصَّبِيَّ ، فَقَالاَ : وَاللَّهِ لاَ نَقْتُلُهُ أَبَدًا .
فَذَهَبَتْ ثُمَّ رَجَعَتْ بِقَدَحِ خَمْرٍ تَحْمِلُهُ ، فَسَأَلاَهَا نَفْسَهَا ،
فَقَالَتْ : لاَ وَاللَّهِ ، حَتَّى تَشْرَبَا هَذَا الْخَمْرَ . فَشَرِبَا ،
فَسَكِرَا فَوَقَعَا عَلَيْهَا ، وَقَتَلاَ الصَّبِيَّ ، فَلَمَّا أَفَاقَا ،
قَالَتِ الْمَرْأَةُ : وَاللَّهِ مَا تَرَكْتُمَا شَيْئًا مِمَّا أَبَيْتُمَاهُ
عَلَيَّ إِلاَّ قَدْ فَعَلْتُمَا حِينَ سَكِرْتُمَا ، فَخُيِّرَا بَيْنَ عَذَابِ
الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ ، فَاخْتَارَا عَذَابَ الدُّنْيَا.
“Sesungguhnya Adam ketika ia diturunkan oleh Allah ke bumi,
para malaikat berkata, “Wahai Robb-ku, apakah Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?”
Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui.”
Mereka berkata, “Wahai Rabb kami, kami lebih taat kepadamu dari pada bani adam
(manusia)”.
Allah berkata kepada para malaikat, “Datangkan kepadaku dua malaikat dari
malaikat-malaikat yang ada sehingga keduanya diturunkan ke bumi dan kita lihat
bagaimana keduanya berbuat?”.
Para malaikat berkata: “Wahai Rabb kami, turunkanlah Harut dan Marut”.
Kemudian keduanya pun diturunkan ke bumi, dan dinampakkanlah
hiasan dunia kepada mereka berdua dalam bentuk seorang wanita yang paling
cantik. Wanita itu pun datang kepada mereka berdua dan kedua malaikat itu
meminta diri wanita tersebut (untuk disetubuhi, pent). Sang wanita berkata,
“Tidak !! Demi Allah, sampai kalian berdua mengucapkan kalimat syirik ini.
Keduanya berkata, “Demi Allah, kami tidak akan berbuat syirik kepada Allah.
Wanita itu pun meninggalkan mereka berdua. Kemudian wanita itu kembali dengan
membawa seorang bayi, maka kedua malaikat itu kembali meminta diri sang wanita.
Sang wanita berkata, “Tidak!! Demi Allah, sampai kalian membunuh bayi ini.
Kedua malaikat itu berkata, “Demi Allah, kami tidak akan membunuhnya
selamanya”. Maka sang wanita pergi. Kemudian ia kembali lagi membawa segelas
khamer. Kedua malaikat kembali meminta diri sang wanita. Maka sang wanita
berkata, “Tidak!! Demi Allah, sampai kalian minum khamer ini”. Akhirnya,
keduanya pun meminum khamer tersebut, lalu keduanya mabuk sehingga keduanya
menyetubuhi sang wanita itu, dan membunuh bayi. Tatkala keduanya sadar, sang
wanita berkata, “Demi Allah, tidak satu pun yang kalian tinggalkan dari apa
yang kalian abaikan di hadapanku, kecuali telah kalian lakukan ketika kalian
mabuk. Keduanya pun diperintahkan untuk memilih siksa dunia atau siksa akhirat.
Maka keduanya memilih siksa dunia”.
(HR. Ahmad dalam Al-Musnad II/134 no. 6178, Ibnu Hibban
dalam Shohih-nya XIV/63 no.6186, Ibnu Abi ad-Dunya dalam Al-Uqubat no.222, Abd
bin Humaid dalam Al-Muntakhob no.787, dan selainnya)
DERAJAT HADITS :
Hadits ini BATIL. Tidak benar datangnya dari Nabi Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam.
Syaikh Al-Albani berkata: Hadits ini BATIL.” (Lihat Silsilah
Al-Ahadits Adh-Dho’ifah I/315 no.170)
Syaikh Syu’aib Al-Arnauth dalam ta’liqnya terhadap Musnad
Imam Ahmad berkata: “Isnad hadits ini DHO’IF (lemah), dan matannya BATIL.”
(Lihat Musnad Ahmad II/134)
Di dalam sanad hadits ini ada seorang perowi yang bernama
Zuhair bin Muhammad At-Tamimiy Al-Marwaziy. Dia tsiqoh (orang terpercaya), tapi
biasa meriwayatkan hadits yang munkar, seperti hadits Harut dan Marut ini.
Selain itu, gurunya yang bernama Musa bin Jubair, dia adalah
seorang perowi hadits yang mastur (tidak jelas orangnya atau tidak diketahui
jati dirinya).
Intinya, hadits ini batil baik sanad, maupun matannya.
Dan hadits ini adalah termasuk berita isra’iliyyat
(berita-berita yg datang dari Bani Israil) yang terambil dari Ka’ab Al-Ahbar
sebagaimana yang dijelaskan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Silsilah Al-Ahadits
Adh-Dho’ifah I/315 no.170.
Dengan demikian, kita tidak boleh mempercayainya apalagi
menceritakan dan menyebarluaskannya kpd orang lain baik melalui lisan maupun
tulisan di berbagai media cetak sperti koran, majalah, buku maupun media
elektronik spt internet (website/blog/facebook, twitter), radio, televisi,
blackberry messenger atau lainnyan, agar kita bebas dari ancaman keras Nabi
bagi para pemalsu hadits atau pendusta atas nama Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam, yaitu mempersiapkan tempat duduknya di dalam api neraka, sebagaimana
disebutkan dalam hadits yg mutawatir.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:
مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
“Barangsiapa yang berdusta atas namaku, maka hendaklah dia
mengambil tempat duduknya dari api neraka.”
(SHOHIH. Diriwayatkan oleh Bukhari
I/434 no.1229, dan Muslim I/10 no.3).
Kita diperbolehkan menyebarkan hadits ini dan hadits palsu
dan batil lainnya kpd orang lain dengan tujuan menjelaskan kepalsuan/kedustaan
dan kebatilannya kpd kaum muslimin dan memperingatkan mereka dari bahaya
hadits-hadits dho’if dan palsu.
Semoga bermanfaat bagi kita semua. Dan smg kita semakin
berhati-hati dalam membaca hadits-hadits dan menuntut ilmu agama.
[Artikel ini pada asalnya sebagai materi kajian di room
Hadits Dho'if dan Palsu di Grup Majlis Hadits BBM yang dibina dan diasuh oleh
penulis].
http://abufawaz.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar