Tauhid : Aqidah 18 : Syarah Al-'Aqidah Al-Wasithiyah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.
Sumber :
http://www.facebook.com/notes/abu-hashifah-rickywahyudi/syarah-al-aqidah-al-wasithiyah-syaikhul-islam-ibnu-taimiyah-studi-tentang-aqidah/206370386061192
( Studi Tentang Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah ), [ 18 ].
oleh Abu Hashifah Rickywahyudi pada 28 April 2011 jam 10:20
HARI AKHIR
Kiamat Kubra, Al-Mizan (Timbangan), Buku-buku Dan Lembaran-lembaran Catatan Amal Yang Dibagi-bagikan
Oleh
Syaikh Sa'id bin Ali bin Wahf Al-Qathani
3. Kiamat Kubra
Wajib beriman bahwa setelah berakhirnya masa kehidupan di dunia, akan terjadi Kiamat Kubra, yaitu
ketika Israfil meniup sangkakala pertama kali. Setelah itu, Israfil akan meniupnya lagi yang merupakan tiupan hari kebangkitan, maka seluruh ruh kembali kepada jasad masing-masing sehingga manusia bangkit dari kubur mereka untuk berjumpa dengan Rabbul 'Alamin, dalam keadaan tanpa alas kaki dan tanpa busana, dan tidak terkhitan. Yang pertama kali muncul dari kuburnya adalah Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam.
Pada hari ini, matahari berada dekat sekali dengan para hamba. Mereka tenggelam dalam keringat
sesuai dengan kadar amal perbuatan mereka.
4. Al-Mizan (Timbangan)
Pada Hari Kiamat, banyak timbangan yang dipasang untuk menimbang amal para hamba.
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًايَرَهُ
وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّايَرَهُ
"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya ia akan melihatnya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya ia akan melihatnya pula." (Az-Zalzalah : 7-8).
فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَهُمُ الْمُفْلِحُونَ
وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ فِي جَهَنَّمَ خَالِدُونَ
"Barangsiapa yang berat timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang mendapat keberuntungan. Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang
merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam naar jahanam." (Al-Mukminum : 102-103).
Timbangan ini benar-benar ada secara hakiki, mempunyai neraca dan dua daun timbangan.
5. Buku-buku Dan Lembaran-lembaran Catatan Amal Yang Dibagi-bagikan
Pada Hari Kiamat ini buku-buku catatan amal dibagikan dan dibuka. Ada yang mengambil buku-buku
dan lembaran-lembaran amalnya itu dengan tangan kanannya, maka orang ini berhak mendapatkan
kebahagiaan abadi. Ia tidak merasakan kesengsaraan lagi sesudahnya. Allah Ta'alaberfirman :
فَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ فَيَقُولُ هَاؤُمُ اقْرَءُوا كِتَابِيَهْ
إِنِّي ظَنَنْتُ أَنِّي مُلاقٍ حِسَابِيَهْ
فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ
فِي جَنَّةٍ عَالِيَةٍ
قُطُوفُهَا دَانِيَةٌ
"Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kanannya, maka ia berkata,
'Ambilah, bacalah kitabku ini! Sesungguhnya aku yakin bahwa sesungguhnya aku akan menemui hisab
terhadap diriku.' Maka, ia berada dalam kehidupan yang diridhai. Dalam jannah-jannah yang tinggi.
Buah-buahannya dekat." (Al-Haaqqah : 19-23)
Kita memohon kepada Allah karunia-Nya, agar Dia menjadikan kita salah seorang dari mereka yang
mengambil buku catatan amalnya dengan tangan kanannya ini. Ada lagi orang yang mengambil kitab catatannya dari belakang punggungnya dengan tangan kirinya, maka orang ini berhak memperoleh kesengsaraan. Kita memohon kepada Allah kesentausaan di dunia dan di akhirat. Allah Ta'ala berfirman :
وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِشِمَالِهِ فَيَقُولُ يَا لَيْتَنِي لَمْ أُوتَ كِتَابِيَهْ
وَلَمْ أَدْرِ مَا حِسَابِيَهْ
يَا لَيْتَهَا كَانَتِ الْقَاضِيَةَ
مَا أَغْنَى عَنِّي مَالِيَهْ
هَلَكَ عَنِّي سُلْطَانِيَهْ
خُذُوهُ فَغُلُّوهُ
ثُمَّ الْجَحِيمَ صَلُّوهُ
"Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata : 'Wahai
alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini). Dan aku tidak mengetahui apa hisab
terhadap diriku. Wahai, kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu. Hartaku sekali-kali
tidak memberi manfaat kepadaku. Telah hilang dariku kekuasaanku. '(Allah berfirman), 'Tangkaplah ia lalu belenggulah tangannya ke lehernya. Kemudian masukanlah ia ke dalam api naar yang menyalanyala...'.'" (Al-Haqqah : 25-31).
Kita berlindung kepada Allah dari kemurkaan dan siksa-Nya.
______________
[Disalin dari kitab Syarh Al-Aqidah Al-Wasithiyah Li Syaikh Al-Islam Ibnu Taimiyah, Penulis Sa'id bin Ali bin Wahf Al-Qathaniy, Edisi Indonesia Syarh Al-Aqidah Al-Wasithiyah, Penerjemah Hawin Murtadho, Penerbit At-Tibyan]
Sumber :
http://www.facebook.com/notes/abu-hashifah-rickywahyudi/syarah-al-aqidah-al-wasithiyah-syaikhul-islam-ibnu-taimiyah-studi-tentang-aqidah/206370386061192
Tidak ada komentar:
Posting Komentar