Tauhid : Aqidah 19 : Syarah Al-'Aqidah Al-Wasithiyah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.
http://www.facebook.com/notes/abu-hashifah-rickywahyudi/syarah-al-aqidah-al-wasithiyah-syaikhul-islam-ibnu-taimiyah-studi-tentang-aqidah/208100255888205
Artikel Terkait :
http://abdullahissgafa.blogspot.com/2011/08/hisab-pada-hari-pembalasan.html
( Studi Tentang Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah), [ 19 ]
oleh Abu Hashifah Rickywahyudi pada 06 Mei 2011 jam 9:45
HARI AKHIR
Al-Hisab (Perhitungan), Al-Haudh (Telaga), Shirath Dan Setelah Itu Jembatan Antara Jannah dan Naar.
Oleh
Syaikh Sa'id bin Ali bin Wahf Al-Qathani
6. Al-Hisab (Perhitungan)
Wajib beriman kepadanya, karena Allah dan Rasul-Nya telah mengabarkannya. Sesungguhnya Allah akan memperlihatkan amal-amal para hamba-Nya kepada amal mereka sebelum meninggalkan Mahsyar, sehingga setiap orang bisa melihat amalnya, yang baik maupun yang buruk. Allah Ta'ala berfirman :
يَوْمَ تَجِدُ كُلُّ نَفْسٍ مَا عَمِلَتْ مِنْ خَيْرٍ مُحْضَرًا وَمَا عَمِلَتْ مِنْ سُوءٍ تَوَدُّ لَوْ أَنَّ بَيْنَهَا وَبَيْنَهُ أَمَدًا بَعِيدًا
"Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati kebajikan dihadapkan (ke hadapannya), begitu juga kejahatan yang telah dikerjakannya; ia ingin kalau kiranya antara ia dengan amal-amalnya ada masa yang jauh ..." (Ali Imran: 30).
وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِرًا وَلا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا
"Dan mereka mendapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis), Dan Rabbmu tidak menganiaya seorang juapun." (Al-Kahfi : 49).
Pada hari yang agung ini, manusia ditanya mengenai empat hal :
"Tentang umurnya, dalam hal apa dihabiskan; masa mudanya, dalam hal apa digunakan; hartanya, dari mana ia mencari dan untuk apakah ia menafkahkannya;
serta ilmunya, dalam hal apa diamalkannya." ( At-Tirmidzi IV/612 dan lihat "Shahih Al-Jami'", Al-Albani. VI/148.)
Nabi juga bersabda :
"Tidak satu orang pun di antara kalian kecuali Allah akan berbicara kepadanya, tanpa perantara seorang penerjemah, la melihat ke sebelah kanannya, maka ia tidak
melihat selain apa yang telah diperbuatnya, lalu melihat ke sebelah kirinya, maka tidak melihat kecuali apa yang telah diperbuatnya, la juga melihat ke arah depannya,
maka ia tidak melihat selain naar yang berada tepat di hadapannya. Maka, lindungilah diri kalian dari naar, walaupun hanya dengan secuil kurma." (Al-Bukhari, "Fathul Bari"'XI / 40 dan Muslim II/703.)
Allah Ta'ala berfirman :
فَوَرَبِّكَ لَنَسْأَلَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ
عَمَّا كَانُوا يَعْمَلُونَ
"Maka, demi Rabbmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua, tentang apa yang telah mereka kerjakan dahulu." (Al-Hijr : 92-93).
Orang-orang kafir tidak dihisab sebagaimana hisab terhadap orang-orang yang amal kebaikan mereka ditimbang. Hanyalah diperlihatkan amal-amal mereka lalu mereka mengakuinya, karena mereka sama sekali tidak mempunyai kebaikan . Kita memohon kepada Allah kesentausaan di dunia dan di akhirat. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan izin Allah.
7. Al-Haudh (Telaga)
Salah satu madzhab yang diyakini oleh Ahlus Sunnah adalah, mempercayai sepenuhnya bahwa
telaga Nabi Shallallahu alaihi wa sallam terdapat di tengah-tengah padang pada Hari Kiamat.
"Dan bahwa airnya lebih putih daripada air susu, lebih manis daripada madu, bejana-bejananya sejumlah bintang-bintang di langit, lebar dan panjangnya satu bulan, dan barang siapa minum darinya,
niscaya tidak akan haus selamanya." ( HR. Al-Bukhari, "Fathul Bari" XI / 463 dan Muslim IV/1792-1798)
Telaga tersebut khusus untuk Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam . Masing-masing nabi juga memiliki telaga, akan tetapi telaga yang paling besar adalah milik Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam . Telaga ini ada di bumi, yang kepadanya mengalir dua saluran air dari jannah yang berasal dari Al-Kautsar, sedangkan mimbar Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. berada diatas telaganya.
8. Shirath Dan Setelah Itu Jembatan Antara Jannah dan Naar.
Wajib beriman kepadanya dan beriman bahwa ia benar-benar ada. Ia adalah jembatan yang dipasang
di atas permukaan jahanam, diantara jannah dan naar. Semua orang yang dahulu maupun yang belakangan akan melaluinya. Shirath ini lebih tajam daripada pedang dan lebih tipis daripada sehelai
rambut. Kita memohon keteguhan kepada Allah. Manusia melewatinya dengan keadaan yang berbeda-beda sesuai dengan amal mereka. Di antara mereka ada yang berhasil melaluinya dalam tempo sekejap mata, ada yang melaluinya seperti kilat, ada yang melewatinya seperti angin, ada yang melaluinya secepat kuda, ada yang seperti unta, ada yang berlari, ada yang berjalan, ada yang merangkak, dan ada yang jatuh ke dalam Jahannam. Di tepi jembatan itu terdapat banyak kait yang diperintah menangkap orang-orang yang diperintahkan untuk ditangkap. Bila orang-orang mukmin berhasil melewatinya, mereka berhenti di atas sebuah jembatan antara jannah dan naar, yang mana sebagian mereka diberi kesempatan untuk melakukan pembalasan terhadap sebagian yang lain. Apabila mereka telah dibersihkan secara keseluruhan, mereka diizinkan untuk memasuki jannah.
(Lihat "Fathul Bari" XI/444, V/96 no. 2440, XI/395 no. 6535 dan Muslim 1/187.)
______________
[Disalin dari kitab Syarh Al-Aqidah Al-Wasithiyah Li Syaikh Al-Islam Ibnu Taimiyah, Penulis Sa'id bin Ali bin Wahf Al-Qathaniy, Edisi Indonesia Syarh Al-Aqidah Al-Wasithiyah, Penerjemah Hawin Murtadho, Penerbit At-Tibyan]
http://www.facebook.com/notes/abu-hashifah-rickywahyudi/syarah-al-aqidah-al-wasithiyah-syaikhul-islam-ibnu-taimiyah-studi-tentang-aqidah/208100255888205
Artikel Terkait :
http://abdullahissgafa.blogspot.com/2011/08/hisab-pada-hari-pembalasan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar