Shalat 6 Turun Sujud

TURUN UNTUK SUJUD DENGAN MENDAHULUKAN TANGAN SEBELUM LUTUT
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا سَجَدَ أَحَدُكُمْ فَلَا يَبْرُكْ كَمَا يَبْرُكُ الْبَعِيرُ وَلْيَضَعْ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ
"Apabila salah seorang sujud maka janganlah dia menderum seperti menderumnya unta, dan hendaklah dia meletakkan kedua tangannya sebelum kedua lututnya"
(HR. Abu Dawud, At-Tirmidzy, dan An-Nasa'I, sanadnya dikatakan baik oleh An-Nawawy di Al-Majmu' 3/396, dan dishahihkan oleh Syeikh Al-Albany di Al-Irwa 2/78)
Dari Abdullah bin Umar bahwasanya beliau meletakkan kedua telapak tangannya sebelum kedua lututnya, kemudian beliau berkata:
كان النبي صلى الله عليه وسلم يفعل ذلك
"Dahulu nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melakukannya"
(Dikeluarkan oleh Ath-Thahawy dalam Syarh Ma'ani Al-Atsar, Ad-Daruquthny, Al-Hakim (beliau menshahihkannya dan disetujui oleh Adz-Dzahaby), dan dishahihkan Syeikh Al-Albany di Al-Irwa' 2/77).
Berkata Ath-Thahawy:
"Dan yang demikian itu karena kedua lutut unta ada di kedua tangannya (kaki depan), demikian pula semua hewan yang memiliki 4 kaki. Sedangkan anak Adam sebaliknya, lutut-lutut mereka ada di kaki, bukan di tangan.
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang orang yang shalat –di dalam hadist ini- dari turun sujud dengan bertumpu pada kedua lutut yang ada di kakinya seperti unta yang mau turun menderum dengan bertumpu pada kedua lutut yang ada di kedua tangannya.
Akan tetapi hendaknya turun sujud bukan dengan cara seperti itu, yaitu hendaknya turun sujud dengan bertumpu pada kedua tangan, dimana kedua tangan (manusia) tidak ada lututnya. Ini berbeda dengan unta , dimana dia turun dengan bertumpu pada kedua tangan yang ada lututnya"
(Syarh Musykil Al-Atsar 1/169, Mu'assatur Risalah)
Para ahli bahasa menyebutkan bahwa rukbah (lutut) unta berada di tangannya, Adapun sendi yang berada belakang itu dinamakan 'urqub (عرقوب).
(Lihat Al-Ain 5/362, Lisanul Arab 3/ 1715, Tahdzibullughah 10/216, Al-Muhkam wal Muhith Al-A'dzom 7/15)
Inilah pendapat Imam Al-Auza‘iy dan salah satu riwayat dari Imam Malik dan Imam Ahmad. Syaikh al Albaaniy merojihkan pendapat ini. dan inilah pendapat yang paling kuat. wallahu a'lam

Abu Zuhriy
Rikiy Dzulkifliy
TURUN UNTUK SUJUD DENGAN MENDAHULUKAN TANGAN SEBELUM LUTUT
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا سَجَدَ أَحَدُكُمْ فَلَا يَبْرُكْ كَمَا يَبْرُكُ الْبَعِيرُ وَلْيَضَعْ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ
"Apabila salah seorang sujud maka janganlah dia menderum seperti menderumnya unta, dan hendaklah dia meletakkan kedua tangannya sebelum kedua lututnya"
(HR. Abu Dawud, At-Tirmidzy, dan An-Nasa'I, sanadnya dikatakan baik oleh An-Nawawy di Al-Majmu' 3/396, dan dishahihkan oleh Syeikh Al-Albany di Al-Irwa 2/78)
Dari Abdullah bin Umar bahwasanya beliau meletakkan kedua telapak tangannya sebelum kedua lututnya, kemudian beliau berkata:
كان النبي صلى الله عليه وسلم يفعل ذلك
"Dahulu nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melakukannya"
(Dikeluarkan oleh Ath-Thahawy dalam Syarh Ma'ani Al-Atsar, Ad-Daruquthny, Al-Hakim (beliau menshahihkannya dan disetujui oleh Adz-Dzahaby), dan dishahihkan Syeikh Al-Albany di Al-Irwa' 2/77).
Berkata Ath-Thahawy:
"Dan yang demikian itu karena kedua lutut unta ada di kedua tangannya (kaki depan), demikian pula semua hewan yang memiliki 4 kaki. Sedangkan anak Adam sebaliknya, lutut-lutut mereka ada di kaki, bukan di tangan.
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang orang yang shalat –di dalam hadist ini- dari turun sujud dengan bertumpu pada kedua lutut yang ada di kakinya seperti unta yang mau turun menderum dengan bertumpu pada kedua lutut yang ada di kedua tangannya.
Akan tetapi hendaknya turun sujud bukan dengan cara seperti itu, yaitu hendaknya turun sujud dengan bertumpu pada kedua tangan, dimana kedua tangan (manusia) tidak ada lututnya. Ini berbeda dengan unta , dimana dia turun dengan bertumpu pada kedua tangan yang ada lututnya"
(Syarh Musykil Al-Atsar 1/169, Mu'assatur Risalah)
Para ahli bahasa menyebutkan bahwa rukbah (lutut) unta berada di tangannya, Adapun sendi yang berada belakang itu dinamakan 'urqub (عرقوب).
(Lihat Al-Ain 5/362, Lisanul Arab 3/ 1715, Tahdzibullughah 10/216, Al-Muhkam wal Muhith Al-A'dzom 7/15)
Inilah pendapat Imam Al-Auza‘iy dan salah satu riwayat dari Imam Malik dan Imam Ahmad. Syaikh al Albaaniy merojihkan pendapat ini. dan inilah pendapat yang paling kuat. wallahu a'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar